Tiga mantan karyawan perempuan Google Alfabet Inc, mengajukan tuntutan hukum pada Kamis (14/09) yang menuduh perusahaan teknologi tersebut melakukan diskriminasi terhadap perempuan dalam hal pemberian gaji dan promosi.
Gugatan kelompok yang diajukan di pengadilan negeri California, San Francisco, saat Google sedang diselidiki oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengenai bias gender dalam praktik membayar.
Tuntutan klaim bias gender tersebut tampaknya gugatan kelompok yang pertama kali terhadap Google. Namun ini adalah contoh terbaru dari perusahaan teknologi utama yang dituduh melakukan diskriminasi terhadap perempuan.
Departemen Tenaga Kerja menggugat Oracle America Inc pada Januari, mengklaim bahwa mereka membayar pria kulit putih lebih tinggi daripada perempuan dan kaum minoritas dengan pekerjaan yang sama. Microsoft Corp dan Twitter Inc juga menghadapi tuntutan bias gender, dan Qualcomm Inc tahun lalu mengajukan klaim sebesar 19,5 juta dolar.
Sementara itu, Uber Technologies Inc pada Juni mengatakan akan membuat serangkaian perubahan setelah seorang mantan insinyur mempublikasikan tulisan di blog yang menuduh layanan transportasi itu membiarkan seksisme yang merajalela.
Penggugat adalah mantan insinyur perangkat lunak Google, mantan spesialis komunikasi dan mantan manajer yang bekerja dalam berbagai peran di perusahaan Mountain View, California. Mereka mengatakan bahwa Google membayar perempuan di California lebih rendah daripada pria yang melakukan pekerjaan sama, dan memberi pekerja perempuan dengan pekerjaan yang cenderung tidak mengarah pada promosi.[aa/fw]