Kandidat konservatif Alejandro Giammattei memenangkan pemilihan presiden putaran kedua di Guatemala.
Komisi pemilihan umum mengatakan Minggu malam (11/8) bahwa dengan lebih dari 90 persen TPS melaporkan hasil pemilu, Giammattei memenangkan hampir 60 persen suara. Lawannya, mantan ibu negara Sandra Torres mengumpulkan 40 persen.
Beberapa saat setelah menyatakan kemenangan, Giammattei mengatakan dia akan berusaha untuk merevisi kesepakatan yang dibuat oleh Presiden Jimmy Morales (yang kini menjabat), dengan Presiden Amerika Donald Trump, yang mewajibkan orang Honduras dan Salvador untuk mencari suaka di Guatemala ketika melintasi negara itu untuk mencapai Amerika Serikat. Nasib perjanjian itu akan terserah pada presiden baru Guatemala, yang akan mulai menjabat pada bulan Januari, apakah akan ditandatangani atau dibatalkan.
Perjanjian migrasi yang dilaporkan kontroversial itu sangat tidak populer di Guatemala.
Giammattei adalah dokter berusia 63 tahun. Dia telah tiga kali mengikuti kontes pemilihan presiden tiga kali sebelum tahun ini, dan akhirnya memenangkannya dalam upayanya yang keempat.
Lawannya, Sandra Torres, pebisnis perempuan di bidang tekstil dan pakaian jadi. Dia menikah dan kemudian bercerai dengan mantan Presiden Alvaro Colom, presiden Guatemala dari 2008 hingga 2012. [lt/ab]
