Tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional, yang dirayakan dengan festival, konser dan pameran di seluruh dunia untuk merayakan pencapaian perempuan di masyarakat. Para fotografer Reuters berbicara dengan sejumlah perempuan dari profesi yang berbeda-beda di seluruh dunia mengenai pengalaman mereka soal ketidaksetaraan gender.
Perempuan Bekerja Bahas Ketidaksetaraan Gender

9
Ivana, 32, manajer komunitas, di rumahnya tempat ia bekerja di Belgrad, Serbia (21/2). "Anda bisa lihat terutama kesenjangan gender di BUMN, yang merupakan warisan sosialisme. Ada keyakinan standar bahwa perempuan terbaik sebagai sekretaris," ujar Ivana. (Reuters/Marko Djurica)

10
Ana Maria del Verdun Suarez, 27, seorang polisi, berfoto di pinggiran Montevideo City, Uruguay (23/2). "Lebih banyak perempuan seharusnya bisa bekerja dalam bidang-bidang yang secara tradisional dianggap hanya untuk laki-laki. Saya yakin diskriminasi datang terkadang dari kita semua, dari dalam diri kita. Sudah ada banyak profesi yang tadinya eksklusif untuk laki-laki sekarang dilakukan perempuan," ujar Suarez. (Reuters/Andres Stapff)

11
Cilene Connolly, 32, tukang pos, berpose di tengah jam kerjanya di sebuah jalan permukiman di Coventry, Inggris (24/2). "Untungnya, saya tidak pernah menghadapi ketidaksetaraan gender dalam peran saya sebagai tukang pos," ujar Connolly. "Saya mendapat respon luar biasa dari para pelanggan sebagai perempuan yang mengirim pos, terutama perempuan yang selalu terkejut namun senang melihat wajah perempuan." (Reuters/Hannah McKay)

12
Liz Azoulay, 26, yang mengangkut kargo di pelabuhan Ashdod, difoto di pelabuhan di Israel selatan itu (22/2). "Di sebagian besar kehidupan profesional saya, saya tidak menghadapi ketidaksetaraan. Di pelabuhan Ashdod, kami setara di dermaga. Saya perempuan pertama yang mulai bekerja di pelabuhan Ashdod sebagai kuli." (Reuters/Amir Cohen)