Fraksi Demokrat di DPR AS melangkah maju dengan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, dengan mengeluarkan perintah kepada pengacara pribadinya dan menteri luar negeri untuk menyerahkan dokumen, serta menghadiri dengar keterangan yang dijadwalkan pekan ini dengan para mantan pejabat yang terlibat dalam kebijakan AS-Ukraina.
Ketua-ketua komite hubungan luar negeri, intelijen dan pengawasan di DPR AS, telah memberi waktu hingga Kamis kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait dengan penyelidikan, yang diluncurkan setelah seorang pelapor rahasia mengajukan pengaduan. Pelapor itu menyatakan khawatir Trump “menggunakan kewenangan dalam jabatannya untuk meminta campur tangan negara asing dalam pemilu AS tahun 2020.”
Para ketua itu, Eliot Engel, Adam Schiff dan Elijah Cummings, hari Senin (30/9) juga mengeluarkan surat perintah kepada pengacara Trump, Rudy Giuliani, dengan tenggat 15 Oktober.
“Catatan publik yang kian banyak, termasuk pernyataan Anda sendiri, mengindikasikan bahwa presiden, Anda, dan yang lainnya, tampaknya telah menekan pemerintah Ukraina untuk melakukan dua investigasi bermotif politik,” kata para pengacara itu. “Yang pertama adalah penuntutan hukum bagi warga Ukraina yang memberi bukti memberatkan terhadap ketua kampanye Trump yang telah dinyatakan bersalah, Paul Manafort. Ke-dua, terkait mantan wakil presiden Joseph R Biden Jr, yang menantang Presiden Trump dalam pemilihan presiden 2020.”
Mereka menghendaki penyerahan SMS, catatan telepon dan komunikasi lainnya yang “mengindikasikan bahwa Anda tidak bertindak sendirian dan bahwa para pejabat pemerintahan Trump lainnya mungkin terlibat dalam rencana ini.”
Giuliani mencuit di Twitter bahwa ia telah menerima surat tersebut dan akan memberi “pertimbangan yang sesuai.”
“Ini menimbulkan isu signifikan terkait legitimasi serta isu-isu hukum dan konstitusional terkait, antara lain, hubungan pengacara-klien dan hak-hak istimewa lainnya,” tulis Giuliani.
Ia juga mengkritik fraksi Demokrat yang katanya tidak memiliki “dasar untuk memakzulkan” dan meminta agar fokus diarahkan pada tuduhannya mengenai pelanggaran yang dilakukan Biden.
Pelapor rahasia menuduh Trump meminta bantuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam menggali informasi merugikan mengenai Biden dan putranya, Hunter, yang akan merusak prospek Biden memenangkan nominasi calon presiden dari partai Demokrat dan menantang Trump dalam pemilu tahun depan. [uh/ab]