Anggota Kongres AS pertama yang memberi dukungan kepada Donald Trump sebagai presiden mengundurkan diri pada Senin (30/9). Pengunduran diri terjadi sehari sebelum dia diduga akan mengaku bersalah atas kecurangan perdagangan saham.
Chris Collins, anggota Kongres dari partai Republik, telah dikenakan tuduhan penipuan saham, konspirasi, pemalsuan, dan berbohong kepada Biro Penyelidik Federal atau FBI.
Collins merencanakan akan mengaku tidak bersalah, tetapi laporan harian mengatakan, dia akan mengubahnya menjadi mengaku bersalah dalam persidangan pada hari ini, Selasa (1/10).
Collins dituduh menggunakan informasi orang dalam yang memungkinkan putranya, Cameron, dan terdakwa ketiga, Stephen Zarsky, menghindari kerugian saham bernilai hampir $800 ribu pada 2017.
Menurut tuduhan itu, Collins punya hubungan bisnis dengan perusahaan farmasi Australia. Dia sedang berpiknik di Gedung Putih ketika pemimpin perusahaan itu mengirim email bahwa obat yang dikembangkannya akan mengalami kegagalan.
Collins yang punya informasi itu memberitahu putranya, yang juga memberitahu Zarsky. Keduanya menjual saham mereka di perusahaan itu sebelum beritanya menjadi publik, dan mereka terhindar dari kerugian bernilai hampir $800 ribu.
Nilai saham perusahaan itu anjlok lebih dari 90 persen ketika berita kegagalan obat itu secara resmi diumumkan. [jm/pp]