Tentara Filipina menewaskan tiga tersangka militan Abu Sayyaf dan kehilangan lima anggotanya dalam sebuah pertempuran di sebuah pulau terpencil di selatan, kata militer Filipina, Sabtu (2/2), Reuters melaporkan.
Bentrokan dengan lebih dari 100 anggota kelompok Abu Sayyaf itu pecah di Kota Patikul di Provinsi Sulu pada pukul 11:30 pagi, ketika para tentara memburu mereka yang ada di balik serangan gereja, pada Minggu (27/1), kata Kolonel Gerry Besana, juru bicara Komando Mindanao Barat.
Pemboman gereja di Sulu, yang menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 100 termasuk warga sipil dan tentara, merupakan serangan bunuh diri yang dilakukan oleh pasangan Indonesia, dengan bantuan kelompok Abu Sayyaf, kata Menteri Dalam Negeri Eduardo Ano, Jumat (1/2).
Abu Sayyaf adalah organisasi militan yang dikenal sering melakukan penculikan dan aksi ekstremis dan telah menyatakan setia kepada ISIS. Provinsi Sulu, di kawasan Mindanao, dikenal sebagai kubu kuat kelompok itu.
Pertempuran di Patikul berlangsung selama hampir dua jam, kata Besana. Lima tentara dan 15 militan juga terluka.
Darurat militer telah diberlakukan di Mindanao sejak para pejuang lokal dan asing yang berseragam serba hitam menyerbu Marawi City pada 2017 dan melancarkan serangan udara dan pertempuran darat selama lima bulan. [vm]