Tautan-tautan Akses

Fidel Castro Untuk Pertama Kalinya Komentari Hubungan dengan AS


Pemimpin Kuba Fidel Castro saat berbicara dengan Vladimir Putin di Havana, Juli 2014.
Pemimpin Kuba Fidel Castro saat berbicara dengan Vladimir Putin di Havana, Juli 2014.

Castro menulis bahwa meski ia tidak mempercayai politik Washington, perbedaan pandangan antara kedua negara hendaknya diselesaikan melalui kerjasama.

Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro, telah mengakhiri kebungkamannya mengenai pernyataan tanggal 17 Desember bahwa Kuba dan Amerika Serikat akan mengambil langkah untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh, dengan menulis bahwa meski ia tidak mempercayai politik Washington, perbedaan pandangan antara kedua negara hendaknya diselesaikan melalui kerjasama.

Castro mengeluarkan komentar tersebut dalam pernyataan yang dikirim ke federasi mahasiswa dan dibacakan Senin (26/1) di Universitas Havana.

Castro menulis, “Saya tidak mempercayai politik Amerika Serikat, dan saya juga tidak berbicara dengan mereka, tetapi ini tidak berarti saya menolak penyelesaian damai atas konflik.”

Ia mengatakan ia akan selalu membela kerjasama dan persahabatan di antara rakyat dunia, termasuk musuh-musuh Kuba.

Ini adalah komentar pertama dikeluarkan oleh mantan pemimpin berusia 88 tahun itu mengenai perundingan yang diluncurkan oleh adiknya, Raul Castro.​

Dua pekan lalu, Fidel Castro mengirim sepucuk surat kepada pesepakbola legendaris Diego Maradona untuk melenyapkan desas-desus kematiannya. Itu dikabarkan merupakan respons pertama langsung dari Castro dalam waktu hampir tiga bulan. Surat tadi dibacakan di jaringan televisi pemerintah Venezuela, Telesur.

Castro terpaksa mundur sebagai presiden tahun 2006 karena sakit parah, menyerahkan kekuasaan kepada adiknya Raul. Spekulasi tentang kesehatan Fidel Castro muncul sebagian karena tidak langsung terdengar komentarnya tentang pemulihan hubungan kedua negara.​

XS
SM
MD
LG