Tautan-tautan Akses

FDA Amerika Serikat Melarang Rokok Mentol


Rokok-rokok mentol dari berbagai merek dipajang di sebuah rak di toko rokok di New York, Amerika Serikat, 11 Juli 2014. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)
Rokok-rokok mentol dari berbagai merek dipajang di sebuah rak di toko rokok di New York, Amerika Serikat, 11 Juli 2014. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drugs Administration/FDA) mengumumkan pada Kamis (29/4), mereka akan melarang rokok dan cerutu dengan rasa mentol.

Langkah itu menyusul tekanan bertahun-tahun dari para pendukung anti rokok yang mengatakan, produk tembakau ditujukan untuk orang Amerika keturunan Afrika. Rokok menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi dalam kelompok itu akibat penyakit yang disebabkan karena merokok.

“Tindakan FDA hari ini melarang rokok beraroma mentol, meskipun telah lama tertunda, merupakan langkah besar untuk mencegah generasi baru menjadi pengguna tembakau dan menyelamatkan nyawa,” kata Susan R. Bailey, Kepala Persatuan Medis Amerika.

Perusahaan rokok telah memasarkan rokok mentol dengan agresif di komunitas Amerika keturunan Afrika, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. FDA mencatat lebih dari 85 persen orang Amerika keturunan Afrika yang merokok menggunakan rokok mentol, dibandingkan dengan 46 persen orang Hispanik dan 29 persen orang kulit putih.

Mentol mengurangi iritasi yang disebabkan asap tembakau. Karena rokok lebih mudah dihisap, tinjauan FDA mendapati, perokok baru lebih cenderung mulai merokok dan menjadi pengguna tetap.

Sebuah penelitian mendapati, rokok mentol menyebabkan 10,1 juta orang menjadi perokok antara 1980 dan 2018.

Kongres melarang rokok beraroma pada tahun 2009, tetapi UU itu mengecualikan mentol. Sebaliknya menginstruksikan pemerintah untuk mempelajari dampak mentol pada kesehatan masyarakat. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG