Pihak berwenang Amerika Serikat mengatakan mereka sedang menyelidiki kebakaran di beberapa gereja yang mayoritas jemaatnya berkulit hitam dalam beberapa hari ini. Sejauh ini tidak ada indikasi kebakaran tersebut saling berhubungan.
FBI dan polisi penyelidik senjata api dan bahan peledak sedang menginvestigasi kebakaran itu, yang terjadi di enam gereja di lima negara bagian di selatan AS.
Southern Poverty Law Center, sebuah organisasi hak sipil yang melacak kejahatan kebencian, mengatakan hanya tiga dari keenam kebakaran itu tampaknya benar-benar disengaja.
Seorang pengurus organisasi itu, Mark Potok, mengatakan kepada ABC News, meskipun tiga dari kebakaran yang gereja-gereja di Tennessee, Georgia dan North Carolina mungkin disengaja, kebakaran tersebut tidak mungkin dilakukan dengan cara yang terorganisir dan bersatu.
Kabakaran itu terjadi dalam beberapa hari setelah penembakan 17 Juni oleh seorang kulit putih bersenjata yang menewaskan sembilan orang di sebuah gereja kulit hitam bersejarah di Charleston, South Carolina.
Tersangka penembak, Dylann Roof, telah memuat gambar-gambar dirinya di Internet dengan lambang-lambang supremasi kulit putih.