Ethiopian Airlines kini dengan bangga menjadi pemilik Dreamliner. Pesawat Boeing 787 itu tiba dari negarabagian Washington di Amerika dan disambut banyak pejabat tinggi pemerintah, diplomat dan eksekutif bisnis. Ethiopian Airlines menjadi maskapai pertama selain maskapai Jepang yang menerima pesawat itu.
Maskapai penerbangan nasional Ethiopia membuat sejarah dengan pembelian Dreamliner, kata CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam
“Ini adalah perubahan besar yang akan membuka era baru dalam tranportasi udara. Ini adalah teknologi yang sangat inspiratif bagi Afrika. Ini menandakan dan menunjukkan kepada dunia bahwa Afrika memimpin dalam teknologi penerbangan,” ujar Gebremariam
Produsen pesawat Boeing menunda pengiriman Dreamliner selama beberapa tahun karena kegagalan dalam fase pengujian. Ethiopian Airlines mengkonfirmasi menerima ganti rugi atas keterlambatan itu, tetapi tidak mengungkapkan jumlah pembayarannya.
Pesawat baru itu dipandang terdepan dalam teknologi penerbangan, menurut Wakil Presiden perusahaan Boeing bidang penjualan dan pemasaran, Ihssane Mounir.
“Dalam kategorinya, pesawat itu 20 persen lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, biaya perawatannya juga 40 persen lebih rendah. Kami juga memiliki teknologi baru pada pesawat itu yang meredam turbulensi sehingga penerbangan pesawat itu jauh lebih tenang,” papar Mounir.
Ethiopian Airlines perlu membeli pesawat itu untuk memenuhi target pemerintah yang ditetapkan dalam Rencana Pertumbuhan dan Transformasi.
Ethiopian Airlines merupakan maskapai penerbangan Afrika yang paling cepat berkembang. Perusahaan itu akan menerima pesawat Dreamliner berikutnya bulan September, kemudian disusul dengan delapan pesawat lainnya dalam dua tahun ke depan.
Maskapai penerbangan nasional Ethiopia membuat sejarah dengan pembelian Dreamliner, kata CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam
“Ini adalah perubahan besar yang akan membuka era baru dalam tranportasi udara. Ini adalah teknologi yang sangat inspiratif bagi Afrika. Ini menandakan dan menunjukkan kepada dunia bahwa Afrika memimpin dalam teknologi penerbangan,” ujar Gebremariam
Produsen pesawat Boeing menunda pengiriman Dreamliner selama beberapa tahun karena kegagalan dalam fase pengujian. Ethiopian Airlines mengkonfirmasi menerima ganti rugi atas keterlambatan itu, tetapi tidak mengungkapkan jumlah pembayarannya.
Pesawat baru itu dipandang terdepan dalam teknologi penerbangan, menurut Wakil Presiden perusahaan Boeing bidang penjualan dan pemasaran, Ihssane Mounir.
“Dalam kategorinya, pesawat itu 20 persen lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, biaya perawatannya juga 40 persen lebih rendah. Kami juga memiliki teknologi baru pada pesawat itu yang meredam turbulensi sehingga penerbangan pesawat itu jauh lebih tenang,” papar Mounir.
Ethiopian Airlines perlu membeli pesawat itu untuk memenuhi target pemerintah yang ditetapkan dalam Rencana Pertumbuhan dan Transformasi.
Ethiopian Airlines merupakan maskapai penerbangan Afrika yang paling cepat berkembang. Perusahaan itu akan menerima pesawat Dreamliner berikutnya bulan September, kemudian disusul dengan delapan pesawat lainnya dalam dua tahun ke depan.