Duta Besar Pakistan untuk Amerika telah mengajukan pengunduran diri di tengah-tengah laporan bahwa pemerintah Pakistan meminta bantuan Amerika dalam mencegah kemungkinan pengambilalihan kekuasaan oleh militer.
Duta Besar Hussain Haqqani mengatakan ia akan mengundurkan diri demi kepentingan negara. Ia dipanggil ke Islamabad untuk membahas situasi.
Haqqani telah menyangkal ia terlibat dalam penyusunan atau pengedaran memo yang seharusnya dikirim pada bulan Mei dari Presiden Pakistan Asif Ali Zardari ke Laksamana Amerika Mike Mullen, yang ketika itu menjadi pejabat tinggi militer Amerika.
Seorang pengusaha Amerika keturunan Pakistan menyebut memo itu dalam opini yang diterbitkan bulan lalu di surat kabar Financial Times, dengan mengatakan Zardari meminta Amerika membantu mencegah kemungkinan kudeta oleh militer Pakistan menyusul penyerbuan Amerika yang menewaskan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden.
Haqqani menjadi duta besar di Washington sejak tahun 2008, dan Pakistan belum menanggapi permintaan pengunduran dirinya.
Dalam berita lainnya, para pejabat Pakistan mengatakan pesawat-pesawat tak berawak Amerika telah menembakkan misil-misil di sebuah kompleks di wilayah kesukuan di barat laut, menewaskan sedikitnya tujuh tersangka militan.
Serangan hari Kamis itu berlangsung di kawasan Razmak, di Waziristan Utara, di perbatasan dengan Afghanistan, yang menjadi lokasi persembunyian utama Taliban dan militan terkait al-Qaida.
Ini merupakan serangan ketiga semacam itu dalam beberapa hari belakangan. Hari Rabu, para pejabat Pakistan mengatakan serangan pesawat tak berawak di Waziristan Selatan menewaskan 16 militan. Dan serangan pesawat tak berawak lainnya di Waziristan Utara pada hari Selasa menewaskan tujuh militan.
Di tempat lain di bagian barat laut, pihak berwenang menyatakan pasukan keamanan Pakistan menewaskan sedikitnya 22 militan di wilayah kesukuan Orakzai.
