Dalam laporan yang dikeluarkan hari Rabu, Komisi Amerika mengenai Kebebasan Beragama mengatakan pengajaran diskriminasi meningkatkan kemungkinan bahwa ekstrimisme dengan kekerasan di Pakistan akan terus bertumbuh. Komisi tersebut mengatakan ajaran demikian memperlemah kebebasan beragama, dan kestabilan nasional dan regional.
Laporan itu juga mendokumentasikan bahwa sekolah-sekolah di negara yang mayoritas Muslim itu tidak mengajarkan toleransi beragama. Komisi tersebut mendapati bahwa buku-buku pelajaran sekolah negeri sering mempunyai kecondongan Islam yang kuat dan kaum minoritas agama disebut dengan cara yang memburuk-burukan atau dihilangkan.
Laporan itu mengatakan golongan Hindu digambarkan dengan cara yang sangat negatif, dan rujukan mengenai kelompok Kristen sering tidak tepat dan menghina. Selain itu juga mengatakan para guru mengutarakan pandangan negatif mengenai Kristen, Yahudi, dan Ahmadiah.
Para pemuka minoritas agama di Pakistan menyambut baik laporan tersebut. Seorang anggota Gerakan Hindu Se-Pakistan mengatakan, sekolah-sekolah Pakistan perlu berhenti menggalakkan ketidak-toleranan agama.