Amerika Serikat sedang mencoba untuk mengikutkan dan melibatkan Rusia dalam berbagai isu internasional, termasuk dalam hal-hal yang paling peka dalam hubungan mereka, tapi sering tidak dipedulikan oleh Rusia kata Duta Besar AS untuk Rusia, John Tefft.
Dalam wawancara eksklusif selama satu jam hari Senin dengan VOA , Tefft menjelaskan upaya AS untuk menjangkau Rusia, meskipun adanya pasang surut dalam dialog politik tentang Ukraina, Suriah dan NATO.
Tefft menjelaskan, ia bekerja di Kedutaan Besar AS pada tahun 1997 dan ikut dalam pembicaraan AS - Rusia tentang kerjasama dengan NATO . "Pandangan pribadi saya adalah bahwa dokumen yang sudah dirampungkan itu tidak digubris oleh Rusia, " kata Tefft .
NATO mengatakan, jet-jet tempur Rusia telah meningkatkan penerbangan pengintaiannya untuk mengetes sistem pertahanan negara tetangga. Pesawat-pesawat Rusia itu juga sering mematikan transponder mereka dan seringkali terbang terlalu dekat dengan pesawat lain di kawasan udara internasional.
Meskipun Rusia bertindak mengancam, kata Tefft, ia mengharapkan tanggapan yang bijaksana dan sederhana dari NATO, tetapi disertai dengan usaha lanjutan untuk terus berbicara dengan Rusia. "Karena preferensi kami benar-benar damai, hubungan kerja sama dengan Rusia. Itu sebabnya Dewan NATO-Rusia diciptakan," kata Tefft.
"Kami mengadakan pertemuan itu beberapa minggu lalu. Kami siap melakukan lebih banyak pertemuan semacam ini," tambahnya.
Karena semakin banyak negara-negara bekas Uni Soviet dan sekutunya bergabung dengan kelompok NATO, Kremlin menggambarkan ekspansi NATO sebagai upaya untuk mengepung dan memojokkan Rusia supaya melepaskan lingkup pengaruhnya di Eropa. .
Rusia mengkritik keras provokasi NATO dalam memasang sistem pertahanan rudal yang dipimpin AS di Polandia dan Romania. Tefft mencatat pembicaraan dengan Rusia tentang rudal balistik pertahanan itu sudah dimulai sejak tahun 2010 . [ps/ii]
