Tautan-tautan Akses

DPR AS Resmi Mulai Penyelidikan Pemakzulan terhadap Trump


Para anggota DPR AS dari partai Republik dalam konferensi pers di gedung Capitol setelah DPR AS membuka penyelidikan secara terbuka proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, Kamis (31/10).
Para anggota DPR AS dari partai Republik dalam konferensi pers di gedung Capitol setelah DPR AS membuka penyelidikan secara terbuka proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, Kamis (31/10).

DPR Amerika Serikat sepakat untuk membuka penyelidikan secara terbuka proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump setelah mengumpulkan keterangan selama berminggu-minggu secara tertutup, tentang upaya Trump mendesak Ukraina agar menyelidiki lawan-lawan politiknya.

Kesepakatan itu dicapai dengan perbandingan perolehan suara dalam DPR yang mayoritas dikuasai fraksi Demokrat sebanyak 232-196. Seluruh anggota fraksi Republik, bersama 2 anggota fraksi Demokrat, menolak resolusi tersebut.

Segera setelah pemungutan suara tersebut, Trump melalui akun Twitternya menyebut penyelidikan pemakzulan itu sebagai, “Hal yang paling mengada-ada sepanjang sejarah Amerika!”

Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa presiden “tidak melakukan kesalahan apapun” dan bahwa proses yang dijalankan “tidak adil, tidak konstitusional, dan pada dasarnya bukan Amerika.”

“Obsesi tidak masuk akal Nancy Pelosi dan partai Demokrat terhadap proses tidak sah pemakzulan ini tidak merugikan Presiden Trump, tetapi merugikan rakyat Amerika,” ujarnya.

Ketua DPR Nancy Pelosi sebelumnya selalu menentang dimulainya penyelidikan pemakzulan, namun berubah drastis melawan Trump dan memulai membuka proses itu. Ketika debat dibuka pada Kamis (31/10), dia mengatakan “tidak seorang pun” datang ke Kongres untuk memakzulkan seorang presiden, “Kecuali tindakannya membahayakan kita dalam menjunjung sumpah jabatan.”

Selama berminggu-minggu fraksi Republik meminta agar fraksi Demokrat yang menguasai DPR mengadakan pemungutan suara untuk mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap presiden dari partai Republik, namun menjelang dilakukannya pemungutan suara, mereka mengecamnya sebagai upaya pembenaran atas sidang dengar pendapat tidak sah yang telah mereka lakukan.(ti/ka)

XS
SM
MD
LG