DPR Amerika telah meloloskan rancangan undang-undang untuk mengakhiri pengumpulan catatan komunikasi telepon warga Amerika oleh Badan Keamanan Nasional (NSA)
Rancangan tersebut, yang dinamakan USA Freedom Act atau Undang-Undang Kebebasan Amerika, adalah rancangan undang-undang yang pertama menanggapi pengungkapan oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden, yang menyulut kemarahan internasional atas luasnya jangkauan pengintaian Amerika.
Rancangan itu akan menghentikan praktik NSA mengumpulkan informasi mengenai pembicaraan telepon yang dilakukan warga Amerika dan menyimpannya selama paling sedikitnya lima tahun. Sebagai gantinya, rancangan undang-undang itu memberi NSA wewenang memohon catatan tersebut dari perusahaan telepon dalam penyelidikan terorisme dengan izin pengadilan.
Program pengintaian badan keamananan itu terungkap tahun lalu setelah Snowden menggunakan pekerjaannya sebagai pengelola jaringan komputer untuk mengambil puluhan ribu dokumen rahasia dari sarana NSA di Hawaii.
Rancangan itu sekarang diajukan ke majelis Senat.
Rancangan tersebut, yang dinamakan USA Freedom Act atau Undang-Undang Kebebasan Amerika, adalah rancangan undang-undang yang pertama menanggapi pengungkapan oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden, yang menyulut kemarahan internasional atas luasnya jangkauan pengintaian Amerika.
Rancangan itu akan menghentikan praktik NSA mengumpulkan informasi mengenai pembicaraan telepon yang dilakukan warga Amerika dan menyimpannya selama paling sedikitnya lima tahun. Sebagai gantinya, rancangan undang-undang itu memberi NSA wewenang memohon catatan tersebut dari perusahaan telepon dalam penyelidikan terorisme dengan izin pengadilan.
Program pengintaian badan keamananan itu terungkap tahun lalu setelah Snowden menggunakan pekerjaannya sebagai pengelola jaringan komputer untuk mengambil puluhan ribu dokumen rahasia dari sarana NSA di Hawaii.
Rancangan itu sekarang diajukan ke majelis Senat.