Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Senin (26/10), sekali lagi memperingatkan negara-negara agar tidak “mempolitisasi” pandemi Covid-19. Dia mengatakan hal itu telah menyebabkan kebingungan, tidak menghormati sains, dan memperburuk pandemi.
Dalam jumpa pers rutin badan tersebut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pekan lalu terjadi peningkatan kasus Covid-19 tertinggi yang dilaporkan sejak awal pandemi. Banyak negara di belahan Bumi utara juga mengalami peningkatan jumlah pasien rawat inap, dan banyak pasien yang dirawat di unit-unit perawatan intensif di Eropa dan Amerika Utara.
Tedros mengatakan dalam beberapa hari terakhir, beberapa pemimpin di seluruh dunia secara kritis mengevaluasi situasi mereka dan mengambil tindakan, seperti menerapkan penutupan wilayah, bekerja dan belajar dari rumah dan berbagai pembatasan lain untuk membatasi penyebaran virus corona.
Dia mengatakan WHO memahami bagaimana berbagai pembatasan itu menyebabkan “kelelahan pandemik,” dan kerugian mental dan fisik yang sangat nyata yang ditimbulkan bagi banyak orang. Namun, dia mengatakan pemerintah dan warga tidak boleh menyerah. Dia mengatakan tidak ada “solusi ajaib” untuk wabah ini kecuali kerja keras para pemimpin dan masyarakat di semua tingkatan.
“Sains terus memberi tahu kita kebenaran tentang virus ini. Bagaimana cara menahannya, menekannya dan menghentikannya kembali, dan bagaimana menyelamatkan nyawa di antara mereka yang terpapar,” kata kepala WHO itu.
Tedros mengatakan negara-negara yang telah mengikuti sains telah menekan perebakan virus corona dan meminimalkan kematian. [lt/pp]