Presiden Donald Trump pada hari Rabu (26/2) mengatakan dia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menandatangani sebuah kesepakatan yang memberikan hak-hak substansial kepada Amerika Serikat atas mineral-mineral tanah jarang yang menguntungkan di Kyiv, dan memberikan kompensasi kepada Washington untuk senjata yang dikirim ke Ukraina guna melawan perang agresi Rusia yang memasuki tahun keempat.
Trump, pada rapat kabinet pertama dalam masa jabatan presidennya yang baru, mengatakan Zelenskyy akan datang ke Gedung Putih pada hari Jumat (28/2) untuk menandatangani perjanjian tersebut dan untuk berdiskusi mengenai keadaan perang.
Trump mengatakan bahwa kesepakatan tersebut “memberi kita kekayaan yang besar,” tetapi menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah mengakhiri perang, yang telah menewaskan atau melukai ratusan ribu tentara Rusia dan Ukraina, serta warga sipil Ukraina.
“Hal nomor dua bagi saya adalah mendapatkan pembayaran kembali,” kata Trump mengenai amunisi bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS yang telah dikirim Washington ke Kyiv untuk mendukung para pejuangnya. “Tanpa peralatan kami, perang itu akan berakhir dengan sangat cepat,” dengan Rusia menguasai Ukraina," ujar Trump.
Rusia Bertekad Tak Kembalikan Wilayah Yang Telah Dikuasai
Saat ini Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah yang diakui secara internasional sebagai milik Ukraina dan telah bersumpah tidak akan mengembalikan wilayah tersebut lewat penyelesaian damai.
Trump mengatakan ia berharap pada akhirnya dapat mencapai kesepakatan dengan Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri pertempuran itu.
Trump telah memulai pembicaraan dengan Putin untuk mengakhiri konflik, namun diskusi pertama minggu lalu antara diplomat tinggi AS dan Rusia, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, tidak menyertakan para pejabat Ukraina dan Eropa.
“Karena saya terpilih, perang ini akan berakhir,” kata Trump. Ia menambahkan bahwa Putin “tidak mempunyai niat untuk menyelesaikan masalah ini. Kami akan membuat kesepakatan.”
Namun dia mengatakan, Ukraina “perlu melupakan” bergabung dengan NATO, aliansi militer utama Barat, sebagai bagian dari penyelesaian damai.
Siap Terbang ke AS, Zelenskyy: “Saya Ingin Koordinasi”
Dalam konferensi pers di Kyiv hari Rabu, Zelenskyy mengatakan kerangka kerja untuk kesepakatan mineral tanah jarang telah selesai, namun jaminan keamanan AS untuk Ukraina yang dianggap penting oleh pemerintah Kyiv masih belum diselesaikan.
Trump telah sejak lama menyatakan keraguannya mengenai berlanjutnya dukungan militer AS terhadap Ukraina. Tahun lalu, dia menolak mengatakan bahwa ia ingin Ukraina yang memenangkan perang.
Trump menyebut Zelenskyy sebagai diktator, tanpa menyalahkan Putin atas invasi tersebut.
Trump mengatakan bahwa ia sangat kesal karena pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden, menyetujui bantuan militer Ukraina tanpa ketentuan bahwa Ukraina akan membayar kembali biaya yang telah dikeluarkan.
Biden memimpin koalisi sekutu Barat dalam memberikan bantuan militer sebagai cara untuk melawan agresi Rusia, tanpa mengirimkan pasukan mereka sendiri untuk berperang bersama pasukan Ukraina.
Zelenskyy mengatakan bantuan militer AS adalah hibah dan bukan pinjaman yang perlu dibayar kembali, namun kini mereka telah menyetujui kesepakatan untuk mineral tanah jarang yang diperlukan untuk pembuatan produk teknologi.
Zelenskyy menggarisbawahi harapannya untuk dapat melakukan diskusi substantif yang luas dengan Trump. “Saya ingin berkoordinasi dengan AS,” kata Zelenskyy.
Zelenskyy Ingin Klarifikasi Beberapa Hal
Pemimpin Ukraina itu mengatakan ia ingin mengetahui apakah AS berencana untuk menghentikan bantuan militer dan, jika demikian, apakah Ukraina dapat membeli senjata langsung dari AS. Ia juga ingin mengetahui apakah Ukraina dapat menggunakan aset-aset Rusia yang dibekukan untuk investasi senjata, dan apakah Washington berencana untuk mencabut sanksi ekonominya terhadap entitas-entitas Rusia dan sejumlah mitra tingkat tinggi serta sahabat Putin.
Sebelumnya, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan kepada saluran televisi pemerintah negara itu bahwa perjanjian tersebut menetapkan syarat dan ketentuan dana investasi untuk pembangunan kembali Ukraina.
Berdasarkan perjanjian tersebut, rencana itu akan mencakup investasi 50% dari pendapatan mineral, minyak dan gas Ukraina untuk menciptakan “Ukraina yang stabil dan sejahtera secara ekonomi” jika perang berakhir, dan setengahnya untuk dana yang dikelola oleh AS.
Surat kabar New York Times melaporkan perjanjian ekonomi tersebut mencakup kalimat yang menyatakan bahwa AS “mendukung upaya Ukraina untuk mendapatkan jaminan keamanan yang diperlukan untuk membangun perdamaian yang abadi,” namun tidak menjelaskan rinci tentang apa yang mungkin disediakan.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari Rabu bertemu dengan Trump di Washington DC untuk menjelaskan inisiatif Eropa bagi pembentukan pasukan penjaga perdamaian berkekuatan 30.000 orang guna menegakkan gencatan senjata Rusia dengan Ukraina – jika gencatan senjata tersebut dapat dicapai – meskipun tidak ada pembicaraan perdamaian yang dijadwalkan.
Para pemimpin Eropa telah mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian akan membutuhkan bantuan perlindungan dari militer AS, seperti pengawasan satelit, pertahanan udara, atau dukungan angkatan udara AS. Trump belum berkomitmen pada rencana semacam itu, namun pada hari Rabu menyebut pasukan penjaga perdamaian sebagai “hal yang baik.” [em/ka]
Forum