Tautan-tautan Akses

Demonstrasi Masuki Hari Ke-4 di Sudan Terkait Memburuknya Ekonomi


ARSIP - Sebuah api unggun dinyalakan di pinggir jalan selama unjuk rasa menentang kenaikan harga di Atbara, negara bagian di tepi Sungai Nil di timur laut Sudah, 20 Desember 2018 (foto: Reuters/El Tayeb Siddiq)
ARSIP - Sebuah api unggun dinyalakan di pinggir jalan selama unjuk rasa menentang kenaikan harga di Atbara, negara bagian di tepi Sungai Nil di timur laut Sudah, 20 Desember 2018 (foto: Reuters/El Tayeb Siddiq)

Demonstrasi atas memburuknya kondisi ekonomi di Sudan hari Sabtu berlangsung kembali untuk hari keempat berturut-turut, dengan ribuan demonstran turun ke jalan di sejumlah kota Sudan

Demonstrasi itu makin condong ke politik, dengan demonstran menyerukan pemimpin Sudan untuk mundur, dan meneriakkan slogan-slogan menentang apa yang mereka anggap sebagai korupsi yang merajalela di bawah kekuasaan jenderal yang kemudian menjadi presiden.

Demonstrasi hari Sabtu terjadi ketika Presiden Omar Bashir memecat gubernur Gedaref, provinsi di Sudan timur yang merupakan provinsi dimana enam dari sembilan demonstran yang tewas Kamis dalam bentrokan dengan polisi berasal, demikian menurut kantor berita pemerintah Sudan.

Sementara itu, para aktivis melaporkan pihak berwenang menangkap puluhan lebih politisi dari koalisi oposisi beraliran kiri.

Para aktivis Sudan di Khartoum mengatakan kepada kantor berita Associated Press pihak berwenang hari Sabtu menahan 16 pemimpin oposisi, 14 di antaranya dari koalisi oposisi kiri yang dituduh memicu demonstrasi itu. [my]

Recommended

XS
SM
MD
LG