Dua negara bagian di Sudan timur dinyatakan dalam keadaan darurat setelah sedikitnya delapan orang tewas dalam demonstrasi menentang kenaikan harga.
Ribuan demonstran memenuhi jalan-jalan di kota-kota besar maupun kecil di Sudan, Kamis (20/12), mengekspresikan kemarahan atas korupsi yang merajalela dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok, termasuk roti.
Saksi mata di al-Qadarif mengatakan, laki-laki berseragam ikut dalam aksi itu. Harga makanan melonjak dalam beberapa bulan terakhir, dengan inflasi mencapai 60 persen. Kenaikan itu terjadi setelah pemerintah memotong subsidi awal tahun ini.
Demonstran membakar gedung-gedung pemerintah, termasuk markas besar Partai Kongres Nasional yang berkuasa. Saksi mata di Atbara mengatakan bangunan itu dibakar habis.
Keadaan darurat dinyatakan di kota-kota al-Qadarif dan Atbara.
Sebagian demonstran itu menuntut perubahan rezim. Banyak dari mereka mengatakan tidak bisa mencari nafkah atau membayar kebutuhan pokok seperti roti dan bahan bakar.
Polisi menembakkan gas air mata ke ratusan demonstran dalam jarak satu kilometer dari istana presiden di Khartoum.
Demonstrasi dilaporkan di Atbara, Port Sudan, Barbar, Nohoud dan kota-kota lain.[ka]