Demonstran di Bangkok hari Minggu menggunakan darah mereka untuk membuat gambar-gambar, pernyataan politik dan sajak-sajak untuk melampiaskan kemarahan atas penolakan perdana Menteri untuk membubarkan DPR dan mengadakan pemilihan baru.
Ribuan demonstran telah menyumbang ratusan liter darah Minggu ini untuk ditumpahkan di depan kantor pemerintah dan kediaman PM Abhisit Vejjajiva.
Sejumlah seniman menggunakan darah para demonstran itu untuk membuat karya seni unik diatas kanvas raksasa yang dipasang di tengah kota Bangkok.
Vejjajiva mengatakan hari Minggu ia akan mengirim wakil-wakilnya untuk berunding dengan para demonstran yang menyerukan supaya ia mundur. Tapi ia juga mengatakan tidak akan menerima tuntutan demonstran untuk membubarkan parlemen.
Demonstran pro-demokrasi yang menentang peran tentara dalam pemerintahan ikut bergabung dengan demonstrasi massal itu. Kata mereka, pemerintahan Vejjajiva berkuasa dengan dukungan tentara yang menggulingkan pemerintahan Thaksin Shinawatra. Thaksin saat ini tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara dua tahun atas tuduhan korupsi.