Para demonstran anti-pemerintah di Thailand bergerak ke kawasan komersial di Bangkok untuk mengonsolidasikan kekuatan dan menyiapkan apa yang mereka gambarkan sebagai perjuangan putaran terakhir dalam usaha menggulingan perdana menteri negara itu.
Ribuan demomstran yang dijuluki Kaos Merah itu mulai meninggalkan lapangan bersejarah di ibukota yang menjadi tempat terjadinya bentrokan berdarah Sabtu lalu, yang mengakibatkan 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Para pemimpin Kaos Merah menyerukan kepada semua pengikutnya untuk berkumpul di sebuah lokasi pusat untuk melangsungkan apa yang mereka sebut konfrontasi terakhir dengan pemerintah.
Di daerah lainnya di Bangkok, ratusan orang berkumpul di Monumen Kemenangan dalam sebuah demonstrasi yang menyerukan perdamaian dan dukungan bagi pemerintah. Mereka mengatakan, mereka bukan bagian dari kelompok Kaos Kuning yang pro-pemerintah.
Para demonstran Kaos Merah mendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri dan digulingkan melalui kudeta menyusul tuduhan korupsi. Mereka mengatakan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva diangkat tidak secara sah, dan menuntut diselenggarakannya pemilu baru.