Puluhan ribu orang berdemonstrasi di Minsk, ibu kota Belarusia pada Minggu (30/8), yang merupakan hari ulang tahun Presiden Alexander Lukashenko, dan menuntutnya mengundurkan diri.
Dengan membawa bendera merah putih, yang menjadi simbol oposisi, pengunjuk rasa berkumpul di sekitar kediaman Lukashenko, sambil menghadapi pasukan keamanan yang dilengkapi perisai dan didukung kendaraan untuk tahanan serta meriam air.
Menurut Kementerian Dalam Negeri setidaknya 140 pengunjuk rasa ditangkap pada Minggu (31/8), sebelum bubar secara damai pada malam harinya.
Alexander Lukashenko, yang Minggu berusia 66 tahun, dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden pada 9 Agustus, di tengah tuduhan penipuan suara yang meluas. Lukashenko, yang berkuasa selama 26 tahun, menyangkal melakukan penyimpangan apapun. Ia berjalan di sekitar kediamannya, membawa senapan otomatis selama dua pekan berturut-turut, seperti tampak pada photo yang diterbitkan kantor berita Rusia, RIA.
Kandidat oposisi utama, Sviatlana Tsikhanouskaya, mengatakan tidak akan pernah menerima hasil pemilihan itu. Ia kemudian melarikan diri ke Lituania demi keselamatan anak-anaknya.
Demonstrasi telah mengguncang Belarusia sejak hasil pemilu diumumkan, tetapi Lukashenko tidak memberi indikasi akan mempertimbangkan untuk mundur. Kantor berita Rusia melaporkan, salah seorang pembantunya, Nikolai Latyshenok, mengatakan tidak akan ada perundingan dengan oposisi.
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Lukashenko pada Minggu (31/8) untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan mengundangnya ke Moskow. Putin telah berulang kali menawarkan dukungan kepada Lukashenko ketika Belarusia menghadapi sanksi dari Barat. [my/pp]