China, Rabu (18/2) memulai konsultasi publik mengenai regulasi baru yang dirancang untuk melindungi industri tanah jarangnya. Beijing sebelumnya memanfaatkan dominasinya di sektor itu melalui kontrol ekspor dan berbagai pembatasan lainnya.
Rancangan regulasi itu dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi pada Rabu malam dan menyentuh berbagai isu yang mencakup kuota penambangan, peleburan dan pemisahannya, selain pemantauan dan penegakan hukumnya.
Peraturan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian upaya untuk membuat sektor yang penting secara global ini di bawah kontrol pemerintah yang lebih ketat. China telah mendiktekan produksi melalui suatu sistem kuota dan perusahaan-perusahaan yang dikontrol oleh pemerintah.
Tanah jarang adalah satu kelompok terdiri dari 17 mineral yang produksinya didominasi oleh China, yang menyumbang hampir 90 persen dari produksi olahan global.
Pada tahun 2023, Beijing melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet tanah jarang, menambahkannya pada larangan yang berlaku sekarang ini terkait teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan materi penting tersebut. [uh/jm]
Forum