Presiden Donald Trump, Selasa (14/5) mengatakan Amerika Serikat “dapat mencapai kesepakatan dengan China besok” untuk menyelesaikan perselisihan dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, menambah tuduhan bahwa China menghalangi kedua pihak untuk menuntaskan kesepakatan.
Dalam serangkaian cuitan, Trump menggambarkan Amerika Serikat berada “dalam posisi yang jauh lebih baik sekarang ini daripada kesepakatan apapun yang mungkin kita buat,” dan mengulangi pernyataan yang kerap disampaikannya bahwa di bawah pemerintahannya, negara-negara lain tidak akan “mengambil keuntungan” dari Amerika Serikat apabila berkenaan dengan perdagangan.
Pernyataan terbarunya itu dilontarkan setelah ia meningkatkan tarif terhadap barang-barang impor dari China senilai 200 miliar dolar dan siap memberlakukan tarif terhadap impor China lainnya senilai 300 miliar dolar. China membalas dengan mengenakan tarif terhadap barang-barang Amerika senilai 60 miliar dolar.
Kementerian Keuangan China, Senin (13/5) menyatakan kenaikan pajak dari 5 persen menjadi 25 persen itu akan diberlakukan pada 1 Juni dan berdampak terhadap 5.140 jenis produk Amerika yang diekspor ke China. Beijing menyatakan responsnya itu menarget “unilateralisme dan proteksionisme perdagangan Amerika.”
“China tidak akan pernah tunduk pada tekanan asing,” sebut kementerian luar negeri. “Kami memiliki tekad dan mampu melindungi hak-hak dan kepentingan sah kami. Kami masih berharap Amerika akan menemui kami.” [uh]