Teknisi China sedang membuat persiapan terakhir, Senin (23/11), untuk misi membawa kembali material dari permukaan bulan ke Bumi. Hal ini akan menjadi kemajuan besar untuk program luar angkasa negara tersebut.
Associated Press melaporkan Chang'e 5 adalah misi ke bulan paling ambisius China. Hal ini menandai pertama kalinya dalam empat dekade bagi negara mana pun yang berusaha membawa batu dan puing-puing dari bulan ke Bumi. Misi tersebut bisa meningkatkan pemahaman manusia tentang bulan, umur dan sumber dayanya, dan tata surya secara lebih umum.
Menurut deskripsi misi NASA, empat modul dari pesawat ruang angkasa Chang'e 5 diharapkan akan dikirim ke luar angkasa, Selasa (24/11), dengan roket Long March-5 dari pusat peluncuran Wenchang di sepanjang pantai provinsi pulau selatan Hainan.
Administrasi Luar Angkasa Nasional China hanya mengatakan bahwa peluncuran dijadwalkan pada akhir November.
NASA mengatakan, tugas utama misi ini adalah mengebor bawah permukaan bulan sedalam dua meter dan mengumpulkan sekitar dua kilogram batuan dan puing-puing lainnya untuk dibawa kembali ke Bumi. Itu akan menjadi kesempatan pertama para ilmuwan untuk mempelajari material bulan yang baru diperoleh sejak misi Amerika dan Rusia pada 1960-an dan 1970-an.
Misinya "memang menantang", tetapi China telah mendarat dua kali di bulan dengan misi Chang'e 3 dan Chang'e 4, dan menunjukkan dengan misi uji coba Chang'e 5 tahun 2014 bahwa China dapat menavigasi kembali ke Bumi, kata Jonathan McDowell, astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.
“Sebagai hasilnya, saya cukup optimis bahwa China dapat melakukan ini,” katanya.
Diluncurkan sebagai pesawat luar angkasa tunggal, Chang'e 5 sebenarnya terdiri dari pendarat, pendarat, modul servis, dan kapsul balik. [ah/au]