Beberapa minggu setelah para ilmuwannya merilis sekuens dari virus corona, China mengatakan vaksin pertama mungkin bisa digunakan "secara darurat" bulan depan.
Seorang pejabat tinggi kesehatan China mengatakan, Jumat (6/3), negaranya sedang bergerak cepat untuk mengembangkan vaksin bagi virus corona. Virus itu telah menjangkiti lebih dari 100.000 orang dan menewaskan hampir 3.000 orang di seluruh dunia.
"Menurut perkiraan, kami harap pada April sebagian vaksin akan mulai memasuki tahap riset klinik atau digunakan dalam situasi darurat," kata Zheng Zhongwei, direktur Pusat Pengembangan Teknologi dan Sains pada Komisi Kesehatan Nasional.
Zheng mengatakan puluhan lembaga riset vaksin China ikut terlibat, dan pengembangan berbagai jenis vaksin juga terus dilakukan.
Di Amerika Serikat (AS), dalam waktu yang sangat cepat, perusahaan bioteknologi Moderna yang berbasis di Massachusetts mengirim vaksinnya bulan lalu ke Institut Nasional bagi Alergi dan Penyakit Menular untuk memulai uji coba pada manusia.
Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional bagi Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan dalam pengarahan di Gedung Putih belum lama ini bahwa proses menyeluruh untuk menyetujui sebuah vaksin yang efektif akan membutuhkan waktu sedikitnya setahun. [vm/ft]
