China mengatakan pada Kamis (16/1) bahwa pihaknya membantu memukimkan kembali orang-orang yang melintasi perbatasannya untuk menghindari bentrokan di Myanmar utara. PBB mengatakan lebih dari 200.000 orang terpaksa mengungsi akibat pertempuran antara junta dan aliansi kelompok-kelompok etnis minoritas.
“Sejak pecahnya pertempuran di Myanmar utara, beberapa orang dari Myanmar telah memasuki wilayah China untuk menghindari pertempuran,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dalam konferensi pers rutin. Karena “pertimbangan kemanusiaan dan persahabatan yang erat” dengan Myanmar, katanya, “China telah memukimkan kembali orang-orang dari Myanmar yang memasuki China untuk menghindari perang."
Beijing telah "melakukan segala upaya untuk merawat orang yang sakit dan terluka", tambah Mao. China mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk “menghentikan permusuhan sesegera mungkin supaya para pengungsi dapat kembali ke rumah mereka sesegera mungkin dan melanjutkan kehidupan dan aktivitas normal mereka,” katanya.
Mao tidak mengidentifikasi orang-orang yang melintasi perbatasan atau memastikan berapa banyak orang yang menyeberang.
Setidaknya 75 warga sipil, termasuk anak-anak tewas, dan 94 orang terluka dalam pertempuran itu, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, mengutip laporan awal dari lapangan. [ab/ka]
Forum