Pengumuman China mengenai kapal reklamasi yang sangat besar yang digunakan di Laut China Selatan yang disengketakan dapat menimbulkan kemarahan sebagian Asia serta pemerintah Amerika dalam pertemuan-pertemuan satu bulan antara pemimpin tertinggi kawasan tersebut.
Beijing telah mulai menguji-coba kapal pengebor laut dalam yang terbesar di Asia, Tian Kun Hao, menurut situs surat kabar pemerintah “China Daily” hari Minggu. Laporan itu mengatakan kapal sepanjang 140 meter itu dapat mengeruk 6.000 meter kubik tanah per jam sampai 35 meter di bawah dasar laut.
Kapal tersebut dapat mempercepat pembuatan pulau-pulau artifisial, proses yang akan membolehkan China memperluas kekuasaan di Laut China Selatan di mana sebagian besar karang-karang alam terlalu kecil untuk dikembangkan.
“Dari segi diplomatik, pengerukan itu tidak memberi kesan positif saat ini,” kata Alexander Huang, professor pengkajian strategis di Universitas Tamkang, di Taiwan.
“Saya tidak tahu mengapa mereka melakukannya, karena berdasarkan budaya strategi tradisional China, budaya tersebut tidak mendorong unjuk kekuatan pada masa ketidakpastian (seperti sekarang),” kata Huang. “Ini mungkin berarti bahwa China jauh lebih yakin daripada apa yang dapat mereka lakukan dan mereka tidak akan memperdulikan pandangan negara-negara tetangga atau pihak-pihak yang berkepentingan.” [gp]