Tautan-tautan Akses

Cek Fakta: Rusia Salahkan Ukraina terkait Ancaman Nuklir pasca Kuasai PLTN Zaporizhzhia


Dmitry Polyansky

Dmitry Polyansky

Perwakilan Tetap Rusia di PBB

"Ukraina tetap menjadi satu-satunya sumber ancaman keamanan bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) karena secara rutin menargetkan fasilitas nuklir dan infrastruktur pentingnya, serta kota satelit Energodar…"

SALAH

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memperingatkan peningkatan serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) yang dikendalikan Rusia di Ukraina, saat berkunjung ke Moskow pada 7 Februari.

Grossi mengatakan bahwa serangan sistematis Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina, yang menurut Amnesty International dapat dianggap sebagai kejahatan perang, semakin berisiko menimbulkan bencana nuklir di wilayah lain negara itu.

Namun, pada 11 Februari, wakil tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dmitry Polyansky, mengecam IAEA karena tidak menempatkan potensi krisis nuklir sepenuhnya di pundak Ukraina.

"Ukraina tetap menjadi satu-satunya sumber ancaman keamanan bagi PLTN ZNPP karena secara rutin menargetkan fasilitas nuklir dan infrastruktur pentingnya, serta kota satelit Energodar, tempat tinggal karyawan PLTN ZNPP dan keluarga mereka, dan bahkan menyerang konvoi [yang memfasilitasi rotasi] inspektur IAEA pada Desember 2024," kata Polyansky.

Klaim wakil Rusia di PBB tersebut salah.

Pendudukan dan penempatan aset militer Rusia di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, bersama dengan serangan sistematis terhadap jaringan listrik Ukraina, merupakan inti (permasalahan) dari krisis nuklir yang sedang terjadi.

Rusia telah meningkatkan upayanya untuk menggunakan fasilitas nuklir tersebut sebagai landasan peluncuran militer, McKenzie Intelligence Services Inggris yang ditugaskan oleh Greenpeace Ukraina melaporkan pada bulan Desember 2024.

Intelijen satelit yang dipublikasikan dalam laporan tersebut mengungkapkan posisi penembakan Sistem Peluncur Roket Ganda (MLRS) Rusia di dekat fasilitas tersebut. Laporan tersebut juga mengungkapkan pembangunan parit dan benteng militer Rusia di kolam pendingin ZNPP.

Analisis sebelumnya dari McKenzie Intelligence Services yang dipublikasikan pada bulan Juli 2024 menemukan bahwa selain menggali lebih dari satu kilometer parit, pasukan Rusia juga membangun benteng yang dapat digunakan untuk penyebaran senjata militer berat.

Greenpeace Ukraina mengatakan bahwa militerisasi Rusia di area kolam pendingin dapat menjadi sinyal rencana Rusia untuk menghidupkan kembali enam reaktor di fasilitas tersebut, yang telah dinonaktifkan pada tahun 2022.

"Angkatan bersenjata Rusia terus memiliterisasi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, melanggar standar keselamatan nuklir dengan membangun lebih dari 1.000 meter parit dan benteng di kolam pendinginnya. Penembakan MLRS berat dari dekat ZNPP membahayakan nyawa dan masyarakat Ukraina serta meningkatkan risiko nuklir. Pendudukan Rusia di ZNPP harus diakhiri," kata Shaun Burnie, spesialis nuklir senior di Greenpeace Ukraina, pada bulan Desember.

Saat mengunjungi gardu induk distribusi listrik di Ukraina minggu lalu, Grossi memperingatkan bahwa serangan terhadap jaringan listrik Ukraina dapat memicu kecelakaan nuklir dengan mengganggu pasokan energi.

Sentimen itu digaungkan oleh para ahli independen Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memperingatkan pada November 2024, bahwa serangan rudal Rusia yang berulang-ulang terhadap sistem kelistrikan Ukraina telah "menyebabkan kerusakan signifikan lebih lanjut pada gardu induk listrik yang penting bagi pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina."

Laporan khusus dari IAEA yang diterbitkan pada September 2024 mencapai kesimpulan serupa.

"Serangan baru-baru ini menggarisbawahi risiko terhadap pasokan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina lainnya, karena kerusakan pada gardu induk di dekatnya dapat mencegah pembangkit-pembangkit ini memasok jaringan listrik atau membahayakan pasokan cadangan yang menjaga reaktor tetap aman," kata laporan itu.

IAEA mengatakan bahwa pendudukan Rusia terhadap hampir setengah dari kapasitas pembangkit listrik Ukraina, termasuk ZNPP, dan serangan sistematis terhadap jaringan listrik di wilayah yang tidak diduduki telah "membuat Ukraina hanya memiliki sekitar sepertiga dari kapasitasnya sebelum perang."

Sementara itu, Moskow dan Kyiv saling menuduh bahwa pihak musuh menyerang ZNPP dan permukiman serta berbagai infrastruktur di dekatnya.

Tuduhan itu juga termasuk serangan pada 10 Desember terhadap konvoi inspektur IAEA yang sedang melakukan perjalanan di sebuah jalan dekat PLTN Zaporizhzhia, yang menurut Polyansky dari Rusia, dilakukan oleh Ukraina.

Di lain pihak, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa justru pihak Rusia secara sengaja menargetkan kendaraan IAEA.

Sementara Polyansky menuduh Ukraina melakukan serangan pesawat nirawak di kota Energodar dan wilayah sekitarnya, Grossi mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan siapa yang meluncurkan serangan tersebut berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.

Pada 11 Februari, Kementerian Energi Ukraina juga menuduh bahwa tembakan artileri Rusia telah merusak salah satu dari dua saluran listrik yang memasok ZNPP.

XS
SM
MD
LG