Tautan-tautan Akses

Cek Fakta: Rusia Manfaatkan Kebakaran Los Angeles untuk Sebarkan Propaganda Anti-Amerika dan Ukraina


Tiga petugas pemadam kebakaran berjuang mengatasi karhutla di wilayah West Hills, Los Angeles, California, 9 Januari 2025.
Tiga petugas pemadam kebakaran berjuang mengatasi karhutla di wilayah West Hills, Los Angeles, California, 9 Januari 2025.
Maria Zakharova

Maria Zakharova

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia

Amerika Serikat telah melibatkan para narapidana untuk "kerja paksa" dalam upaya memadamkan kebakaran di Los Angeles, sementara AS juga mengenakan sanksi kepada China karena tuduhan praktik kerja paksa di wilayah Xinjiang.

Salah

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Amerika Serikat telah melakukan "kemunafikan yang samar" karena mengizinkan penggunaan para narapidana untuk ikut memadamkan kebakaran hutan di Los Angeles.

Kantor berita milik negara Rusia RIA Novosti mengutip Zakharova pada 12 Januari, dengan mengatakan bahwa penggunaan narapidana sebagai petugas pemadam kebakaran (yang dilakukan AS) itu tidak berbeda dengan penggunaan kerja paksa oleh China, yang telah dikecam pemerintah AS selama bertahun-tahun.

"Ratusan narapidana telah direkrut untuk memadamkan kebakaran hutan di California selatan … Dalam beberapa tahun terakhir, (padahal) pejabat AS telah berulang kali mengkritik China karena menggunakan kerja paksa, terutama di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang … Akankah Kongres AS menjatuhkan sanksi kepada pemerintah California, perusahaan swasta, dan warga Amerika lainnya (yang terlibat) karena menggunakan tenaga kerja dari penjara untuk memadamkan api?," sindir Zakharova.

Klaim (Rusia) tersebut salah.

Di California, narapidana secara sukarela bergabung dengan kru pemadam kebakaran jika mereka memenuhi kualifikasi program, yang mempertimbangkan kebugaran fisik dan catatan perilaku mereka.

Partisipasi ini sepenuhnya bersifat opsional (sukarela), dengan memastikan hanya narapidana yang bersedia dan memenuhi syarat yang bisa ikut serta dalam program tersebut.

Hal itu bertolak belakang dengan praktik kerja paksa oleh (pemerintah) China. Sejak 2017, China telah menahan secara sewenang-wenang hingga 1,8 juta warga Uighur, Kazakh, Kirgistan, dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Para tahanan menghadapi penyiksaan, indoktrinasi politik, dan pelanggaran hak asasi manusia yang berat di kamp-kamp penahanan massal di luar hukum dan fasilitas penahanan formal.

Praktik kerja paksa di China melanggar perjanjian hak asasi manusia internasional yang telah ditandatangani oleh pemerintah. Undang-Undang Amerika tentang Pencegahan Kerja Paksa (etnis minoritas) Uighur bertujuan untuk mencegah entitas Amerika mendanai kerja paksa yang melibatkan etnis minoritas di wilayah Xinjiang, China.

Menyusul klaim palsu oleh juru bicaranya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menggunakan kebakaran Los Angeles untuk mengulang salah satu narasi disinformasi utama Kremlin yang bertujuan meyakinkan warga Amerika bahwa dengan membantu pertahanan Ukraina melawan Rusia, pemerintah AS telah memiskinkan warganya sendiri.

Berbicara pada konferensi pers tanggal 14 Januari tentang hasil diplomasi Rusia pada tahun 2024, Lavrov mengatakan, bahwa Amerika "membakar hampir seluruh California," dan kerusakannya diperkirakan mencapai $250 miliar, yang "sebanding" dengan bantuan yang "dipompa" pemerintah AS ke Ukraina yang berdampak pada "kemiskinan di setiap langkah" di Amerika.

AS belum mengumumkan perkiraan kerusakan awal, tetapi Lavrov secara akurat mengutip angka tidak resmi, seperti yang dikeluarkan oleh AccuWeather, sebuah perusahaan analisis cuaca dan dampak, yang memperkirakan kerugian ekonomi kebakaran di California hingga $275 miliar.

Pemerintah AS telah mengucurkan sekitar $66,2 miliar untuk bantuan keamanan bagi Ukraina antara tahun 2014, ketika Rusia mencaplok wilayah Krimea, dan Februari 2022 ketika Moskow melancarkan perang, dan sekitar $66,5 miliar lagi sejak terjadinya perang di Ukraina.

Klaim Lavrov bahwa dengan membantu Ukraina, pemerintah AS memiskinkan warganya sendiri merupakan topik yang memecah belah di masyarakat AS, sebagian karena terpengaruh oleh propaganda Rusia. Namun, para ahli berpendapat bahwa alih-alih menguras ekonomi Amerika, sebagian besar bantuan Ukraina itu justru diinvestasikan kembali di dalam negeri AS, yaitu dengam meningkatkan industri manufaktur pertahanan dan mempertahankan lapangan kerja.

Propaganda Rusia juga mengeksploitasi sudut pandang Ukraina dalam kebakaran Los Angeles dengan mencoba menyebarkan tuduhan palsu terhadap komando militer Ukraina yang menyalahgunakan bantuan Barat.

Kelompok influencer media sosial Rusia yang baru muncul yang dijuluki "milbloggers" karena sebagian besar anggotanya adalah pejuang Rusia atau reporter pro-perang dari garis pertempuran di Ukraina, memainkan peran kunci dalam menciptakan dan menyebarkan klaim palsu tersebut.

Saluran Telegram Rusia Voennyj obozrevatel' (Pengamat Militer) menuduh pada 11 Januari, bahwa delapan rumah besar senilai total $90 juta yang dimiliki oleh pejabat tinggi militer Ukraina, hancur dalam kebakaran hutan Los Angeles. “Menurut sumber Ukraina, 8 rumah besar yang dimiliki oleh personel militer Ukraina berpangkat tinggi terbakar selama kebakaran hutan skala besar di Los Angeles.

Nilai total properti ini mencapai $90 juta dan diduga dibeli dengan dana yang disediakan oleh Barat sebagai bagian dari bantuan ekonomi ke Kyiv setelah perang dimulai.” Situs berita dan media milik negara Rusia, termasuk Gazeta.ru, Lenta.ru, EADaily, News.ru, Komsomolskaya Pravda, Tsargrad, dan Rossiyskaya Gazeta menggunakan unggahan tersebut dalam liputan berita mereka.

Namun, beberapa media pemeriksa fakta dan bahkan beberapa media berita Rusia membantah unggahan tersebut karena tanpa bukti yang kuat dan tidak berdasar.

Namun, klaim tentang villa-villa mewah milik jenderal Ukraina yang diduga terbakar di Los Angeles telah menyebar di X pada hari-hari berikutnya, ditonton jutaan kali dan ribuan forward (repost).

Dalam rencana disinformasi lainnya, pada tanggal 13-14 Januari, situs berita milik negara Rusia berusaha melemahkan keputusan Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk mengirim petugas pemadam kebakaran Ukraina ke Los Angeles guna membantu memadamkan kebakaran hutan.

RIA Novosti, RT, dan media milik negara Rusia lainnya menggunakan posting X oleh seorang "wartawan Ukraina" bernama Diana Panchenko, yang menulis tanggapannya atas pengumuman Zeleskyy tersebut:

"Saya senang bahwa ratusan orang akan memiliki kesempatan untuk meninggalkan Ukraina hari ini."

Media berita Rusia menggeneralisasi postingan tersebut, dengan berspekulasi tentang hal itu yang dinilai mengisyaratkan bahwa jurnalis Ukraina menentang perjuangan pasukan Ukraina bagi kemerdekaan, dan para pria Ukraina sebenarnya sangat ingin bisa meninggalkan negara itu.

Faktanya, organisasi jurnalis Reporters Without Borders mengungkap bahwa Diana Panchenko ternyata adalah seorang propagandis Rusia yang bekerja untuk Kremlin.

XS
SM
MD
LG