Dalam wawancara pada 24 Februari 2025 lalu dengan TV pemerintah Rossia-1, Presiden Vladimir Putin mempertanyakan cadangan mineral berharga Ukraina. Rusia, kata Putin, dapat menawarkan akses ke deposit mineral tanah jarang yang jauh lebih besar, termasuk di empat wilayah Ukraina — Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2022.
Putin mengklaim keempat wilayah Ukraina "secara historis" milik Federasi Rusia dan Moskow hanya mengklaimnya kembali sebagai miliknya.
Klaim itu salah.
Referensi Putin tentang kepemilikan "bersejarah" atas wilayah Ukraina yang saat ini diduduki Rusia berasal dari Uni Soviet atau Uni Soviet, negara sosialis yang terdiri dari "republik sosialis," yang antara lain termasuk Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia dan Republik Sosialis Soviet Ukraina.
Uni Soviet menentukan batas-batas Republik tersebut pasca terjadinya revolusi sosialis Rusia pada tahun 1917.
Keempat wilayah yang dijelaskan oleh Putin merupakan bagian dari Republik Soviet Ukraina, yang saat itu merupakan negara Ukraina yang merdeka dari tahun 1918 hingga invasi Rusia tahun 2014. Federasi Rusia didirikan pada tahun 1991 setelah pembubaran Uni Soviet, dan wilayah-wilayah ini tidak pernah menjadi bagian darinya.
Dengan menginvasi Ukraina secara diam-diam pada tahun 2014, kemudian melancarkan perang skala penuh pada tahun 2022, Rusia melanggar sejumlah perjanjian dan traktat internasional yang diratifikasi Moskow dengan mengakui perbatasan Ukraina dan menjamin integritas teritorialnya.
Perjanjian-perjanjian ini meliputi:
Deklarasi Alma-Ata tahun 1991: Menegaskan kemerdekaan dan perbatasan bekas republik Soviet.
Memorandum Budapest tahun 1994: Rusia, bersama dengan AS dan Inggris, berjanji untuk menghormati perbatasan Ukraina. Sebagai imbalan atas Ukraina yang menyerahkan persenjataan nuklirnya, Moskow menegaskan kembali komitmen untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan perbatasan yang ada serta berjanji untuk tidak menggunakan kekerasan atau mengancam Ukraina.
Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama, dan Kemitraan antara Ukraina dan Federasi Rusia tahun 1997: Memastikan perbatasan (kedua negara) tidak dapat diganggu gugat.
Perjanjian Perbatasan Ukraina-Rusia tahun 2003: Menentukan batas wilayah darat.
Pakta Kharkiv tahun 2010: Memperpanjang sewa pangkalan Angkatan Laut Rusia di Sevastopol dan menegaskan status Krimea sebagai wilayah Ukraina.
Dengan mencaplok wilayah-wilayah ini, Rusia melanggar perjanjian, melanggar integritas wilayah Ukraina, dan menentang hukum internasional.
Tindakan Rusia menyebabkan kecaman dan sanksi global, dengan masyarakat internasional menolak untuk mengakui pencaplokan tersebut. Ukraina terus mencari jaminan keamanan dalam menghadapi agresi Rusia yang sedang berlangsung.
Kesimpulan: Wilayah Ukraina yang diklaim oleh Rusia sebagai wilayahnya pada tahun 2022 tersebut tidak pernah menjadi bagian dari Federasi Rusia, yang dibentuk pada tahun 1991. Tindakan Rusia melanggar hukum dan perjanjian internasional, dan wilayah-wilayah ini tetap menjadi bagian dari Ukraina di mata hukum internasional.