Tautan-tautan Akses

Cek Fakta: Pejabat Media Rusia Beri Pernyataan Keliru yang Remehkan Kapasitas Militer Eropa


Tank tempur utama Leopard 2 A7 milik angkatan bersenjata Jerman "Bundeswehr", ikut ambil bagian dalam pelatihan militer di kota Munster, Jerman (foto: dok).
Tank tempur utama Leopard 2 A7 milik angkatan bersenjata Jerman "Bundeswehr", ikut ambil bagian dalam pelatihan militer di kota Munster, Jerman (foto: dok).
Dmitry Kiselyov

Dmitry Kiselyov

CEO, grup media BUMN Rusia "Rossiya Segodnya"

"(Negara-negara) Eropa juga tidak memiliki senjata — gudang-gudang mereka kosong."

Menyesatkan

Pada tanggal 2 Maret, Dmitry Kiselyov, CEO grup media Rusia milik negara "MIA Rossiya Segodnya", mempertanyakan kemampuan Eropa untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina setelah pertemuan puncak di London di mana para pemimpin Eropa berjanji untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Kyiv.

Kiselyov mengejek ukuran militer Inggris dan Prancis, dengan mengklaim bahwa stadion terbesar di Inggris — Wembley — memiliki cukup kursi untuk menampung kedua angkatan bersenjata, dan bahwa Eropa telah kehabisan persediaan senjatanya.

Meskipun sarkastik, perbandingan Kiselyov dengan Wembley tidak benar. Stadion tersebut memiliki kapasitas 90.000 tempat duduk. Kekuatan personel militer Inggris lebih dari dua kali lipatnya — 180.780 per 1 Januari 2025.

Pada tahun 2024, Uni Eropa dan Inggris memiliki sekitar 1,47 juta personel militer aktif gabungan dibandingkan dengan 1,32 juta Rusia.

Kiselyov juga memberikan informasi menyesatkan tentang pasokan senjata Eropa. Pada tahun 2024, negara-negara Eropa, yang menghabiskan anggaran pertahanan jauh lebih besar daripada Rusia, menganggarkan sekitar $457 miliar untuk kesiapan militer dibandingkan dengan Rusia yang menghabiskan $146 miliar.

Dalam hal peralatan, hanya lima negara Eropa saja — Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Yunani — memiliki sebanyak 367.760 kendaraan lapis baja canggih, dibandingkan dengan Rusia yang hanya memiliki 131.527. Sementara Rusia masih memiliki lebih banyak tank (5.750 vs. 4.649), UE dan Inggris mengimbanginya dengan teknologi yang lebih unggul, logistik yang lebih baik, dan industri pertahanan yang kuat yang mampu meningkatkan produksi dengan cepat.

Angkatan laut Eropa juga lebih besar, dengan armada gabungan lebih dari 2.000 kapal perang, termasuk enam kapal induk, sedangkan Rusia memiliki 419 kapal dan satu kapal induk. Prancis dan Inggris mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir modern dan fregat canggih, yang membuat mereka unggul secara teknologi.

Angkatan Udara Rusia mengoperasikan 4.292 pesawat, termasuk pesawat terbang dan helikopter. Sebagai perbandingan, gabungan armada udara dari tujuh negara penerbangan terkemuka di Eropa — Prancis, Italia, Inggris, Jerman, Yunani, Polandia, dan Spanyol — berjumlah total 4.418 pesawat.

Anggota NATO Eropa, termasuk Jerman, Prancis, dan Inggris, menyumbang 28% dari total pengeluaran pertahanan NATO. Basis industri Eropa, meskipun sebelumnya kurang investasi dan terfragmentasi, tengah meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pertahanan baru.

Inggris dan Prancis mempertahankan kekuatan militer canggih, termasuk persenjataan nuklir, kekuatan udara modern, dan armada angkatan laut yang canggih. Prancis berencana mengalokasikan $448 miliar untuk pertahanan dari tahun 2024 hingga 2030, peningkatan $130 miliar dari anggaran $318 miliar untuk tahun 2019-2025. Inggris bermaksud untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan tahunan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2027, dengan tujuan jangka panjang mencapai 3%.

Jerman, yang telah lama dikritik karena kurangnya investasi dalam pertahanan, telah membuat perubahan bersejarah dengan membentuk anggaran khusus pertahanannya sebesar $108 miliar, khususnya untuk modernisasi militer. Ini termasuk pembelian jet tempur F-35, pengisian ulang persediaan amunisi, dan perluasan pasukan lapis baja.

Pada tanggal 4 Maret, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan bahwa rencana untuk memperkuat industri pertahanan Eropa dan meningkatkan kemampuan militer dapat menghasilkan hampir $841,4 miliar.

Sebaliknya, Rusia, sambil meningkatkan produksi militernya, menghadapi kerugian peralatan yang signifikan di Ukraina, bergantung pada persediaan era Soviet yang sudah ketinggalan zaman dan impor dari Iran, Tiongkok, dan Korea Utara. Meskipun memiliki pasukan yang besar, Rusia berjuang untuk mengisi ulang senjata berteknologi tinggi karena sanksi dan keterbatasan industri.

Kesimpulan: Militer Eropa masih mengungguli Rusia di bidang-bidang utama, dengan 1,47 juta personel, 367.760 kendaraan lapis baja, dan lebih dari 2.000 kapal perang, termasuk enam kapal induk. Prancis, Jerman, dan Inggris terus meningkatkan belanja untuk pertahanan, sementara Rusia berjuang dengan kerugian, pasokan persenjataan yang sudah ketinggalan zaman, serta keterbatasan produksi senjata yang dibatasi oleh sanksi-sanksi internasional.

XS
SM
MD
LG