Calon presiden oposisi Kolombia mengalahkan presiden dalam putaran pertama pemilihan yang bisa menentukan apakah negara itu akan melanjutkan pembicaraan damai dengan gerilyawan Marxis atau mempergencar serangan militer untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung 50 tahun.
Oscar Ivan Zuluaga, mantan menteri keuangan, memperoleh 29 persen suara hari Minggu, sementara Presiden Juan Manuel Santos memperoleh 26 persen suara di antara lima kandidat.
Kedua orang itu sekarang masuk ke pemilihan putaran kedua tanggal 15 Juni dan akan menghabiskan tiga minggu berikutnya berjuang untuk memperoleh dukungan dari pemilih.
Presiden Santos mempertaruhkan upayanya untuk masa jabatan empat tahun kedua pada usaha mengakhiri konflik dengan pemberontak FARC melalui negosiasi yang diadakan di Kuba.
Zuluaga menolak pembicaraan saat ini sebagai perbuatan menjadi kaki tangan teroris.
Santos mengatakan hari Minggu "pilihannya adalah antara kita yang ingin mengakhiri perang dan mereka yang menginginkan perang tanpa akhir."
Oscar Ivan Zuluaga, mantan menteri keuangan, memperoleh 29 persen suara hari Minggu, sementara Presiden Juan Manuel Santos memperoleh 26 persen suara di antara lima kandidat.
Kedua orang itu sekarang masuk ke pemilihan putaran kedua tanggal 15 Juni dan akan menghabiskan tiga minggu berikutnya berjuang untuk memperoleh dukungan dari pemilih.
Presiden Santos mempertaruhkan upayanya untuk masa jabatan empat tahun kedua pada usaha mengakhiri konflik dengan pemberontak FARC melalui negosiasi yang diadakan di Kuba.
Zuluaga menolak pembicaraan saat ini sebagai perbuatan menjadi kaki tangan teroris.
Santos mengatakan hari Minggu "pilihannya adalah antara kita yang ingin mengakhiri perang dan mereka yang menginginkan perang tanpa akhir."
