Pengumuman tidak terduga yang disampaikan mantan PM David Cameron hari Senin (12/9) akan memicu pemilu sela untuk menggantikan kursi Cameron di Oxfordshire.
Cameron mengundurkan diri sebagai perdana menteri 24 Juni lalu setelah gagal meyakinkan para pemilih dalam referendum supaya Inggris tetap berada dalam Uni Eropa.
Ketika itu Cameron mengatakan ia berencana tetap berada di parlemen meskipun tidak lagi memimpin Partai Konservatif. Cameron digantikan oleh Theresa May, yang mengawasi proses keluarnya Inggris dari blok 28 negara Uni Eropa.
Cameron mengatakan ia menilai mantan perdana menteri tidak lagi bisa menjabat sebagai “back bencher” atau anggota parlemen baru, tanpa mengganggu fokus perhatian pemerintah. Belum jelas kapan pemilu sela akan diselenggarakan.
Cameron menambahkan May “siap memulai babak yang baru” dan berada dalam posisi yang tepat untuk memimpin Inggris. Cameron berjanji akan mendukung kandidat Partai Konservatif yang terpilih dalam pemilu sela untuk menggantikannya.
Cameron telah memenangkan masa jabatan kedua pada tahun 2015, tetapi posisinya tidak dapat dipertahankan setelah kalah dalam referendum pada 23 Juni lalu. Sebelumnya Cameron berkampanye supaya Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa.
Cameron belum mengumumkan rencananya pada masa depan. [em/al]