Seorang pejabat tinggi Uni Eropa menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan pengaruh mantan presiden badan eksekutif blok itu terhadap perundingan terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dikenal dengan Brexit. Keprihatinan ini dikemukakan menyusul bergabungnya pejabat tersebut dengan perusahaan Goldman Sachs musim panas ini.
Jose Manuel Barroso, yang menjabat presiden Komisi Eropa untuk dua periode, bergabung dengan Goldman Sachs Juli lalu, langkah yang memunculkan lagi keluhan mengenai pejabat-pejabat Uni Eropa yang menerima pekerjaan bergaji besar seusai jabatannya di Uni Eropa.
Barroso dipahami akan menjadi penasihat Goldman Sachs mengenai isu-isu terkait Brexit.
Emily O'Reilly, pengawas masalah transparansi, hari Selasa mengatakan, “ini adalah isu kepentingan publik yang signifikan dan harus ditangani secara terbuka dan menyeluruh.''
Barroso mematuhi ketentuan mengenai masa tenang 18 bulan sebelum bergabung dengan Goldman Sachs, tetapi keputusannya menuai kritik di dalam Uni Eropa. [ka/ds]