Mantan menteri ekonomi Kazakhstan divonis hukuman 24 tahun penjara karena membunuh istrinya.
Persidangan yang disaksikan secara luas dan disiarkan langsung selama tujuh minggu itu, oleh beberapa pihak dipandang sebagai ujian bagi janji presiden Kazakhstan untuk memperkuat hak-hak perempuan.
Kuandyk Bishimbayev, 44 tahun, oleh pengadilan dinyatakan bersalah melakukan penyiksaan dan pembunuhan.
Pada 9 November 2023, rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan Bishimbayev sedang bertengkar dengan istrinya, Saltnat Nukenova, yang berusia 31 tahun, pada malam kematiannya.
Selama persidangan, rekaman terpisah menunjukkan Bishimbayev meninju dan menendang Nukenova sebelum menyeretnya ke sebuah ruangan, di mana dia kemudian meninggal.
Pada 9 November 2023, video yang ditemukan di ponselnya menunjukkan dia menghina dan mempermalukan Nukenova yang tampak memar dan berlumuran darah selama beberapa jam terakhir sebelum dia kehilangan kesadaran.
Bishimbayev mengaku memukuli istrinya, tetapi ia mengatakan bahwa beberapa luka yang diderita Nukenova disebabkan oleh ulah Nukenova sendiri.
Dia membantah menyiksa atau berencana membunuhnya.
Saudara laki-laki Nukenova setelah vonis tersebut mengatakan, "Hukuman penjara ini adalah salah satu opsi yang kami harapkan. Pada dasarnya kita berhenti di sini, masa hukuman ini sudah cukup. Dalam 24 tahun, dia akan berusia 68 tahun. Ini sebenarnya adalah hukuman seumur hidup."
Persidangan ini secara luas dianggap sebagai upaya pihak berwenang untuk mengirim pesan bahwa kalangan elit tidak lagi kebal hukum.
Kasus ini telah membantu menggalang dukungan publik bagi sebuah undang-undang yang mengkriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga, yang disahkan oleh parlemen bulan lalu.
Data pemerintah menunjukkan bahwa satu dari enam perempuan di Kazakhstan pernah mengalami kekerasan oleh pasangannya. [my/jm]
Forum