Polisi Israel, Selasa (12/3), menutup pintu masuk ke sebuah tempat yang dianggap paling suci di Yerusalem setelah sejumlah tersangka warga Palestina melemparkan bom api ke sebuah pos polisi.
Tidak ada korban cedera dilaporkan akibat aksi pelemparan bom api itu. Namun polisi segera dikerahkan di kompleks yang terletak di puncak bukit itu, mencari para penyerang. Tiga tersangka ditangkap, dan polisi sempat terlihat berusaha menangkap seorang lainnya yang diduga berjenis kelamin perempuan.
Insiden itu meningkatkan ketegangan di lokasi yang dianggap orang-orang Yahudi sebagai Kuil Gunung dan oleh Muslim sebagai Haram al-Sharif, di mana Masjid Al Aqsa berdiri.
Setelah insiden itu, polisi Israel menutup pintu masuk ke kompleks bangunan itu. Polisi juga membatasi pintu masuk ke Kota Tua, yang menjadi lokasi tempat-tempat paling penting di Yerusalem, dan hanya membolehkan warga masuk melalui pintu-pintu tertentu.
Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Yerusalem setelah sejumlah Muslim bersikeras membuka kembali kawasan yang dikenal sebagai Gerbang Welas Asih (Gate of Mercy), yang ditutup Israel pada 2003.
Waqf, sebuah organisasi Yordania yang ditunjuk untuk mengawasi tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem secara periodik telah melangsungkan protes sembahyang sejak Februari lalu untuk membuka kembali kawasan itu, namun tidak mendapat tanggapan.
Israel menutup Gerbang Welas Asih pada 2003 setelah mengklaim bahwa tempat itu digunakan oleh sebuah organisasi yang memiliki hubungan dengan kelompok militan Hamas. (ab)