Tautan-tautan Akses

“Wonder Woman” Dukung Artis Israel yang Bela Hak Warga Arab-Israel


Gal Gadot tiba pada penayangan perdana "Wonder Woman" di Los Angeles, 25 Mei 2017.
Gal Gadot tiba pada penayangan perdana "Wonder Woman" di Los Angeles, 25 Mei 2017.

Bintang Hollywood Gal Gadot turut membela sesama aktris yang ditegur oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena menentang perlakuan partainya terhadap warga negara Israel keturunan Arab.

Netanyahu dan partainya Likud, telah dituduh menggunakan taktik menakut-nakuti dan menjelek-jelekkan populasi Arab-Israel menjelang pemilihan umum pada 9 April, dalam upaya untuk memotivasi dukungan dari sayap kanan mereka.

“Cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri,” tulis Gadot yang memiliki darah Israel di laman instagramnya pada Minggu (10/3) malam, seperti dilansir kantor berita AFP. Gadot memberikan komentar itu setelah model dan aktris televisi Israel, Rotem Sela, menerima pelecehan secara online dari publik dan teguran secara pribadi dari Netanyahu.

“Ini bukanlah persoalan kanan atau kiri. Yahudi atau Arab. Sekuler atau religius,” tulis aktris pemeran “Wonder Woman” itu.

“Ini adalah soal dialog, dialog untuk perdamaian dan keamanan dan toleransi kita satu dengan yang lain.”

Sela mengunggah sebuah postingan Instagram yang meunjukkan kemarahannya pada Sabtu malam, setelah menonton Menteri Kebudayaan sayap kanan Miri Regev di televisi.

Regev menyatakan bahwa Likud, memperingatkan para pemilih untuk tidak memilih lawan utamanya pada pemilihan April mendatang. Karena, jika mereka terpilih maka akan muncul aliansi dengan partai-partai Arab-Israel di parlemen. Itu adalah skenario yang sangat tidak mungkin.

“Kapan seseorang dalam pemerintahan akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa Israel adalah negara bagi semua warganya dan bahwa semua orang diciptakan setara?” tulis Sela.

Netanyahu menjawab dengan pesan dalam unggahan pada akun instagramnya sendiri, ditujukkan kepada “Dear Rottem”.

“Israel bukanlah negara bagi semua warganya,” tulisnya.

“Menurut hukum kewarganegaraan dasar yang ada, Israel adalah negara-bangsa dari orang-orang Yahudi – dan hanya itu.”

Netanyahu merujuk pada undang-undang yang sangat kontroversial yang disahkan tahun lalu, menyatakan bahwa Israel sebagai negara dari orang-orang Yahudi dan menurunkan status Arab sebagai bahasa resmi.

Warga Arab-Israel adalah warga Palestina yang tetap tinggal di tanah mereka setelah pembentukan Israel pada 1948 dan sebagian besar mendukung tujuan dibentuknya Palestina.

Pesan Gadot menampakan pesan Sela yang diunggah ulang dan menjadi latar belakang dari pesan Gadot pada instagramnya.

“Rotem, saudariku, kamu adalah inspirasi bagi kita semua,” tulisnya. [er/ft]

XS
SM
MD
LG