Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu (8/12) mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob) yang diperkirakan terjadi mulai dari 8 hingga 10 Desember di 19 wilayah di Indonesia. Sembilan belas wilayah tersebut di antaranya Kepulauan Natuna, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, adanya pola sirkulasi siklonik dan seruakan dingin aktif di Laut China Selatan memberikan dampak signifikan pada peningkatan tinggi gelombang mencapai 4 hingga 6 meter di wilayah perairan Natuna.
Selain itu, kondisi kecepatan angin signifikan berkisar 25 hingga 30 knot terpantau di Samudera Pasifik timur Filipina juga memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang mencapai 4-6 meter di wilayah utara Indonesia bagian timur.
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf, menyatakan pihaknya telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Mitigasi Bencana dan Lingkungan bernama Simail yang memberikan informasi terkait cuaca dan operasional pelabuhan.
“Sistem informasi ini tersebar ke seluruh masyarakat pesisir yang memberikan peringatan bahwa pada hari ini atau dua hari ke depan jangan melaut karena kondisi perairan sedang menguntungkan,” papar Yusuf.
“Bahwasanya masyarakat pesisir di 19 wilayah tadi perlu melakukan upaya-upaya adaptasi dan mitigasi yang konkret agar tidak timbul kerugian-kerugian di masa mendatang,” kata Eko Prasetyo.
Ditambahkannya fase angin kencang diikuti gelombang tinggi serta fase pasang maksimum dan curah hujan intensitas lebat akan semakin menambah dampak tingginya genangan di perkampungan nelayan di pesisir.