Presiden Joe Biden pada hari Minggu (19/1) mengampuni tokoh nasionalis kulit hitam Marcus Garvey secara anumerta. Garvey yang memengaruhi Malcolm X dan para pemimpin hak-hak sipil lainnya dihukum atas tuduhan melakukan penipuan surat pada tahun 1920-an.
Turut mendapat pengampunan adalah seorang legislator terkenal dari negara bagian Virginia dan pembela hak-hak imigran, reformasi peradilan pidana, dan pencegahan kekerasan senjata api.
Para pemimpin Kongres telah mendorong Biden untuk mengampuni Garvey, dengan para pendukungnya berargumen bahwa hukuman Garvey bermotif politik dan merupakan upaya untuk membungkam pemimpin yang makin terkenal dan berbicara tentang martabat ras. Setelah Garvey dihukum, dia dideportasi ke Jamaika, tempat kelahirannya. Dia meninggal pada tahun 1940.
Pendeta Martin Luther King Jr. menyebut Garvey: “adalah orang pertama, dalam skala dan tingkat massal” yang memberikan jutaan orang kulit hitam ”rasa martabat dan takdir.”
Tidak jelas apakah Biden, yang akan meninggalkan jabatannya pada hari Senin, akan mengampuni orang-orang yang telah dikecam atau diancam oleh Presiden terpilih Donald Trump.
Mengeluarkan pengampunan preemptive - untuk pelanggaran nyata atau yang dibayangkan akan dikenakan terhadap para pengkritik Trump yang dapat diselidiki atau dituntut oleh pemerintahan mendatang - akan memperluas kekuasaan kepresidenan dengan cara-cara yang belum teruji.
Biden telah mencetak rekor kepresidenan dalam pemberian pengampunan dan pengurangan hukuman individu terbanyak. Pada hari Jumat, dia mengumumkan bahwa dia meringankan hukuman hampir 2.500 orang yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa kekerasan. Dia juga memberikan pengampunan luas untuk putranya, Hunter, yang dituntut karena kejahatan senjata dan pajak.
Presiden Biden sebelumnya mengumumkan bahwa ia meringankan hukuman 37 dari 40 terpidana mati federal, mengubah hukuman mereka menjadi hukuman penjara seumur hidup, tepat ketika Trump, seorang pendukung vokal perluasan hukuman mati, mulai menjabat. Pada masa jabatan pertamanya, Trump memimpin eksekusi mati dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu 13 kali, dalam kurun waktu yang berlarut-larut selama pandemi virus corona.
Sebuah pengampunan membebaskan seseorang dari rasa bersalah dan hukuman. Pengurangan hukuman, atau komutasi, mengurangi atau menghapus hukuman.
Di antara mereka yang diampuni Biden pada hari Minggu adalah:
(1) Don Scott, yang merupakan ketua Dewan Perwakilan Virginia di sebuah majelis yang dikuasai oleh Partai Demokrat. Dia dihukum karena pelanggaran narkoba pada tahun 1994 dan menjalani hukuman delapan tahun penjara. Dia terpilih menjadi anggota legislatif Virginia pada tahun 2019, dan kemudian menjadi anggota parlemen kulit hitam pertama.
“Dengan rendah hati saya menyampaikan bahwa saya telah menerima Pengampunan Presiden dari Presiden Joe Biden atas kesalahan yang saya lakukan pada tahun 1994 - kesalahan yang mengubah jalan hidup saya dan mengajarkan saya kekuatan penebusan yang sebenarnya,” kata Scott dalam sebuah pernyataan.
(2) Aktivis hak-hak imigran Ravi Ragbir, yang dihukum atas pelanggaran tanpa kekerasan pada tahun 2001 dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara serta menghadapi deportasi ke Trinidad dan Tobago.
(3) Kemba Smith Pradia, yang dihukum karena pelanggaran narkoba pada tahun 1994 dan dijatuhi hukuman 24 tahun penjara.Sejak itu ia menjadi aktivis reformasi penjara. Presiden Bill Clinton meringankan hukumannya pada tahun 2000.
(4) Larry Chambers dari Wilmington, Delaware, seorang aktivis pencegahan kekerasan senjata api yang dihukum karena pelanggaran narkoba dan dijatuhi hukuman 17 tahun penjara. Dia mempelajari dan menulis tentang pencegahan kekerasan senjata api.
Biden juga meringankan hukuman dua orang:
- Michelle West, yang menjalani hukuman penjara seumur hidup karena perannya dalam kasus konspirasi narkoba pada awal tahun 1990-an. West memiliki seorang putri yang secara terbuka menulis tentang perjuangannya besar dengan seorang ibu di balik jeruji besi.
- Robin Peoples, yang dihukum karena merampok bank di barat laut Indiana pada akhir 1990-an dan dijatuhi hukuman 111 tahun penjara. Gedung Putih dalam sebuah pernyataanmengatakan Peoples sekarang akan menghadapi hukuman yang jauh lebih rendah di bawah undang-undang saat ini. [my/jm]
Forum