Serangan drone atau pesawat nirawak di sebuah pangkalan di Yordania menewaskan tiga tentara Amerika, dan Presiden Joe Biden menyalahkan militan yang didukung Iran atas kematian militer AS pertama di kawasan itu sejak perang Israel-Hamas meletus.
Iran mengatakan tidak punya sangkut paut dengan serangan itu serta membantah tuduhan AS dan Inggris bahwa mereka mendukung kelompok militan yang bertanggung jawab atas serangan di pangkalan terpencil di Yordania Timur Laut, dekat perbatasan dengan Irak dan Suriah.
“Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta mengenai serangan ini, kami tahu bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” kata Biden dalam sebuah pernyataan. Dia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban “semua pihak yang bertanggung jawab dan dengan cara pilihan kami.”
Biden kemudian memimpin acara mengheningkan cipta di ruang perjamuan sebuah gereja di South Carolina bagi para tentara AS yang gugur dalam serangan itu, dan mengatakan: “Kami akan merespons.”
Ketika kawasan itu sudah tegang karena pertempuran yang berkecamuk di Gaza, serangan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang melibatkan Iran secara langsung.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron kembali menyerukan agar Iran “mengurangi ketegangan di kawasan.”
Dia juga mengutuk serangan yang dilakukan “oleh kelompok milisi yang berpihak pada Iran” dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
Iran membantah adanya kaitan dengan serangan itu, dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani menggambarkan tuduhan itu sebagai “tidak berdasar” dan hanya “proyeksi.”
“Republik Islam Iran tidak menyambut baik perluasan konflik di kawasan ini,” kata Kanani dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa Teheran “tidak terlibat dalam keputusan kelompok perlawanan.”
Iran mengeksekusi empat pria pada Senin (29/1) dini hari setelah mereka dinyatakan bersalah melakukan tindakan mata-mata untuk Israel, demikian seperti dilaporkan situs pengadilan Mizan Online.
Ledakan Regional
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan serangan di Yordania itu adalah “pesan kepada pemerintah Amerika.”
“Kelanjutan agresi Amerika-Zionis di Gaza berisiko menimbulkan ledakan regional,” kata Abu Zuhri.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Minggu (28/1) malam bahwa serangan itu mengenai pangkalan dukungan logistik Tower 22 yang terpencil dan 34 personel juga terluka, delapan di antaranya memerlukan evakuasi.
Ada sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS di pangkalan itu yang bertugas sebagai pendukung, termasuk untuk koalisi internasional melawan kelompok jihadis ISIS, kata CENTCOM.
Juru bicara pemerintah Yordania Muhannad Mubaidin mengutuk serangan itu, begitu pula Bahrain dan Mesir. [lt/uh]
Forum