Banjir merendam ribuan rumah dan fasilitas umum di Kabupaten Bandung. Hujan yang turun terus-menerus sejak satu bulan terakhir ini, mengakibatkan sungai Citarum meluap. Banjir akibat luapan sungai Citarum melanda delapan kecamatan di Kabupaten Bandung, di antaranya Kecamatan Dayeuh Kolot, Bale Endah, Rancaekek, dan Banjaran.
Ribuan rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah, sarana ibadah, serta pabrik, terendam banjir hingga ketinggian rata-rata tiga meter. Selain dari luapan sungai Citarum, air banjir juga bercampur dengan limbah dari beberapa pabrik, karena beberapa wilayah Kabupaten Bandung merupakan kawasan industri. Akibat banjir tersebut, akses jalan yang menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung pun terputus.
Hingga saat ini jumlah pengungsi korban banjir mencapai 39 ribu orang. Mereka mengungsi di sejumlah tempat yang aman dari banjir, di antaranya mengungsi di kantor kecamatan, gedung partai politik, hingga ada pula yang mengungsi di tepi jalan. Para pengungsi tersebut hingga kini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bahkan banyak di antara mereka yang jatuh sakit.
Seorang pengungsi bernama Yayah, mengatakan: “(Hingga saat ini) Belum ada (bantuan). Yang anak-anak kecil semua (mengungsi) di sini”.
Sementara, korban banjir lainnya, Ali mengatakan, “Pengen diobatin, pengen dikasih makan, abis nggak bisa pulang. Baru (pulang) satu hari sudah penuh lagi sama air (banjir), baru satu hari sudah penuh lagi sama air (banjir)”.
Banjir di Kabupaten Bandung selalu terjadi setiap tahun pada saat musim hujan. Kondisi sungai Citarum yang semakin mengalami pendangkalan, merupakan salah satu penyebab banjir tersebut. Meski dana sudah tersedia, penanganan banjir oleh pemerintah hingga kini masih belum terealisasi.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengungkapkan, dana perbaikan dan pengerukan sungai Citarum sebesar 125 miliar Rupiah sudah ada dalam APBN.
Menurut Ahmad Heryawan, “Dana untuk perbaikan banjir termasuk pengerukan, saya melihat di APBN cq Departemen PU (Pekerjaan Umum) sudah 125 miliar untuk perbaikan banjir”.
Sementara itu, Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah—BPBD Provinsi Jawa Barat, Udjwalaprana Sigit mengungkapkan, persediaan bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan untuk para pengungsi sudah tersedia. Bahkan, persediaannya cukup hingga Januari tahun depan. Penyaluran bantuan logistik tersebut dilakukan berkoordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah atau BPBD kabupaten setempat.
Udjwalaprana Sigit, menjelaskan, "Ya sudah, kita kan logistik sudah dikirimkan secara bertahap, tidak full penuh. Kan kita harus bisa mengatur sampai Januari ke depan itu kan. Sekarang kan kabupaten sudah terbentuk badan penanggulangan bencana, itu mereka selalu koordinasi dengan kita”.
Banjir kali ini tidak hanya melanda wilayah Kabupaten Bandung. Di propinsi Jawa Barat, saat ini ada lima kabupaten lainnya yang terendam banjir akibat hujan yang turun terus menerus satu bulan terakhir ini. Lima kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Bekasi, Karawang, Ciamis, Sumedang, dan kabupaten Subang.