Beberapa bagian dari kota terpadat ketiga di Australia, Brisbane, terendam air, Senin (28/2), setelah hujan lebat mengakibatkan banjir besar di beberapa daerah pantai timur dan menewaskan delapan orang.
Banjir di Brisbane dan sekitarnya kali ini adalah yang terburuk sejak 2011, sewaktu kota berpenduduk 2,6 juta orang itu dilanda bencana serupa yang digambarkan sebagai peristiwa sekali dalam satu abad.
Korban tewas terbaru adalah seorang pria berusia 50-an yang tenggelam pada Senin (28/2) setelah mengemudikan mobilnya menembus banjir sebelum fajar di kota Gold Coast, sebelah selatan Brisbane, kata polisi negara bagian Queensland.
Dinas layanan darurat Queensland memperingatkan banjir bandang yang mengancam jiwa terjadi di beberapa bagian Gold Coast.
Tim SAR melakukan lebih dari 130 penyelamatan di air deras dalam 24 jam, kata para pejabat.
Seluruh delapan kematian yang dilaporkan akibat banjir terjadi di negara bagian Queensland, di mana Brisbane adalah ibu kotanya. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena banyak orang masih dinyatakan hilang.
Pencarian berlanjut terhadap seorang pelaut berusia 70-an, yang jatuh ke air dari kapalnya di Sungai Brisbane pada Sabtu. Polisi juga mencari seorang pria yang hilang di kota Goodna, sebelah barat Brisbane dan seorang lainnya di kota Esk lainnya, sebelah barat laut Brisbane.
Di selatan perbatasan Queensland, polisi pada hari Senin (28/2) sedang mencari seorang pria setelah petugas mendengar ia meminta bantuan pada hari Minggu di kota Lismore, negara bagian New South Wales.
Polisi memperingatkan agar semua bisnis di pusat kota Brisbane di sepanjang tepi sungai bergegas mengungsi setelah sebuah kapal ponton yang membawa derek terlepas dari tambatannya di hulu sungai dan terhanyut ke arah mereka.
Beberapa peringatan banjir darurat diberlakukan untuk pinggiran kota Brisbane, di mana 2.145 rumah dan 2.356 bisnis terendam pada Senin. [ab/uh]