Bangladesh sedang membangun kamp pengungsi terbesar di dunia untuk menampung lebih dari setengah juta warga Rohingya yang mengungsi dari Myanmar, kata beberapa pejabat Kamis (5/10).
Para pengungsi yang tersebar di 23 kamp di sepanjang perbatasan, akan dipindahkan ke satu kamp pusat di Cox's Bazaar, kata Menteri Penanganan dan Penanggulangan bencana, Mofazzal Hossain Chowdhury Maya, hari Kamis.
Chowdhury mengatakan, semua kamp lainnya akan ditutup setelah pemindahan selesai.
Sementara itu, PBB yang memuji Bangladesh atas kemurahan hatinya dalam menampung pengungsi Rohingya, mengatakan hari Kamis, jumlah bantuan PBB terhadap krisis itu telah diubah menjadi $ 434 juta untuk membantu lebih dari satu juta orang di Bangladesh, termasuk pengungsi Rohingya yang tiba sebelum 25 Agustus dan masyarakat setempat.
Pemerintah Amerika juga mengatakan, $28 juta dari total $32 juta yang dijanjikan dalam bantuan untuk konflik tersebut akan digunakan untuk mendukung Bangladesh.
Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari setengah juta Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar, di mana mereka menghadapi pelanggaran HAM dan diskriminasi.
Militan Rohingya menyerang pasukan keamanan Myanmar pada akhir Agustus. Sejak saat itu, para pengamat dan pekerja HAM mengatakan, militer telah melakukan tindakan keras yang brutal, membakar desa-desa dan membunuh perempuan dan anak-anak ketika mereka melarikan diri.
Pihak berwenang Myanmar mengatakan, bentrokan telah berhenti, namun eksodus tersebut berlanjut setiap hari karena ribuan orang lari ke Bangladesh. [ps/ii]