Jaye Sanford, seorang ibu dua anak, sedang mengemudikan mobil menuju rumahnya di pinggiran kota Atlanta, Georgia, pada 21 November lalu ketika seorang laki-laki yang mengendarai mobil Dodge-Challenger dan sedang adu balap di jalan menabraknya. Sanford, yang berusia 52 tahun, tewas.
Sanford tidak saja dikenang oleh sahabat-sahabatnya sebagai sosok yang baik hati dan bijaksana, tetapi juga sebagai hal lain, yaitu bahwa dibutuhkan undang-undang negara bagian dengan hukuman penjara yang berat bagi semua orang yang melakukan balap mobil di jalan dan stunt driving atau mengendarai mobil secara berbahaya demi gaya semata.
Di seluruh Amerika, balap mobil ilegal semakin populer sejak merebaknya pandemi virus corona. Peningkatan jumlah kasus dilaporkan terjadi di Georgia dan New York, hingga New Mexico dan Oregon.
Mereka yang suka balap mobil di jalan umum kerap memblokir jalan-jalan, termasuk jalan antar-negara bagian, untuk menjauhkan polisi sehingga mereka bisa beraksi. Seringkali aksi ini terekam video, yang kemudian menjadi viral. Berbagai kendaraan, mulai dari mobil yang telah dimodifikasi penampilannya hingga mobil balap canggih kelas atas, meraung di jalan-jalan kota, melintasi kawasan industri hingga ke jalan-jalan di pinggiran kota.
Film Dorong Balap Mobil Liar
Para pakar mengatakan pertunjukan televisi dan film yang mengagungkan balap mobil di jalan raya beberapa tahun terakhir ini telah memicu hasrat orang yang melakukan hal serupa.
Penutupan sebagian wilayah dan kebijakan bekerja atau belajar di rumah karena pandemi virus corona, telah membuat jalan-jalan yang biasanya dipadati mobil menjadi sepi.
Namun, sejumlah orang tewas karena insiden kecelakaan akibat balap mobil di jalan raya umum ini. Deru mesin dan kemacetan lalu lintas juga menjadi gangguan lain. Warga juga melaporkan bagaimana para pembalap kerap menggunakan senjata api dan membuang kaleng-kaleng bir di tempat parkir.
Saat ini polisi di banyak kota mulai menegakkan aturan hukum, dan pemerintah negara bagian mendukung hal itu dengan memberlakukan undang-undang baru.
“UU Sanford”
Gubernur negara bagian Georgia Brian Kemp pekan lalu menandatangani rancangan undang-undang (RUU), yang setelah disahkan diberi nama Sanford, mengambil nama Jaye Sanford, perempuan yang tewas ditabrak pembalap jalan raya tadi.
Selain memberlakukan sanksi 10 hari hukuman penjara untuk semua pelaku balap mobil liar, UU itu juga mensyaratkan mereka yang dihukum penjara untuk ketiga kalinya karena kasus yang sama dalam waktu lima tahun, akan kehilangan kendaraan mereka.
“Kegiatan ilegal ini sangat berbahaya,” ujar Gubernur Brian Kemp, yang berasal dari Partai Republik, ketika menandatangani undang-undang itu. “Tujuan kami sederhana: melindungi setiap keluarga di setiap komunitas.”
Kamera 24 Jam
Di New York City, selama bulan bulan terakhir pada 2020, pihak berwenang menerima lebih dari 1.000 keluhan balap mobil liar. Jumlah itu meningkat hampir lima kali lipat dibanding periode yang sama pada 2019.
“Balapan jalanan ilegal ini membahayakan nyawa dan membuat kita terjaga di malam hari,” ujar Senator Brad Hoylman dari negara bagian New York.
“Ketika lalu lintas selama pandemi lebih sedikit, sejumlah pengemudi menggunakannya sebagai kesempatan untuk memperlakukan jalan umum itu sebagai jalur balap NASCAR," ujar Hoylman.
Hoylman telah menyampaikan aturan hukum yang akan mengizinkan New York City mengoperasi kamera untuk mengukur kecepatan kendaraan sehari penuh dan juga saat akhir pekan di titik-titik lokasi yang menjadi balap mobil liar itu.
Komite Transportasi Senat baru-baru ini dengan suara bulat menyetujui aturan hukum itu dan sedang bersiap melangsungkan pemungutan suara.
Pelibatan Polisi Negara Bagian
Di Mississippi, Gubernur Tate Reeves pada Maret lalu telah menandatangani undang-undang yang memungkinkan polisi negara bagian menanggapi insiden yang terjadi di kota-kota negara bagian itu.
Hal ini merujuk pada satu insiden di Malam Tahun Baru 2021 ketika sejumlah pembalap liar memblokir lalu lintas di jalan raya antar-negara bagian di Jackson, Ibu Kota Mississippi, selama satu jam ketika mereka berputar-putar membuat lingkaran, yang membekas di jalan raya. Meskipun markas besar patroli jalan raya ada di dekat lokasi balap liar itu, aparat keamanan tidak dapat mengambil tindakan karena mereka tidak diperkenankan menangani insiden di kota-kota yang berpenduduk lebih dari 15 ribu.
Larangan tersebut akan dicabut ketika undang-undang yang baru ditandatangani Gubernur Reeves mulai berlaku 1 Juli nanti.
Di Arizona, Senat negara bagian itu telah mengeluarkan undang-undang untuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat. Kini tinggal menunggu pemungutan suara di DPR. Berdasarkan aturan yang disetujui Maret lalu oleh Dewan Kota Phoenix, polisi dapat menyita mobil yang terlibat dalam balap mobil liar itu atau yang dikemudikan secara sembrono, selama 30 hari. [em/jm]