Badan-badan PBB pada hari Selasa (4/2) menyampaikan penilaian yang mengerikan mengenai dampak global akibat pemotongan besar-besaran bantuan internasional oleh pemerintahan AS, dan mengulangi seruan agar Washington mempertahankan posisinya sebagai pemimpin bantuan global.
Mereka berbicara setelah Presiden AS Donald Trump bulan lalu mengumumkan penghentian bantuan internasional bernilai miliaran dolar.
Berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, Direktur Regional Dana Kependudukan PBB untuk Asia dan Pasifik, Pio Smith, mengatakan badan itu telah “menghentikan sementara” layanan yang didanai oleh dana bantuan dari AS, “yang memberikan bantuan bagi perempuan dan anak perempuan dalam krisis.”
Dia memperingatkan bahwa antara tahun 2025 dan 2028, ketiadaan dukungan AS di Afghanistan kemungkinan akan menyebabkan 1.200 kematian ibu lagi dan 109.000 kehamilan yang tidak diinginkan.
OCHA Lakukan Kontak dengan Pihak Berwenang AS
Sementara itu Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) OCHA mengatakan “tidak ada PHK” di badan tersebut pascapengumuman pemerintah AS.
Juru bicara OCHA, Jens Laerke, mengatakan pihaknya “telah melakukan kontak dekat” dengan kedutaan besar AS di negara mereka untuk lebih memahami situasi yang akan terjadi. Ditambahkannya, pemerintah AS telah mendanai sekitar 47% program kemanusiaan global di seluruh dunia pada tahun 2024 lalu.
“Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hal ini ketika kita berada dalam situasi sekarang ini, dengan pesan yang kami terima dari pemerintah (AS),” ujarnya.
Di tengah ketidakpastian pendanaan dari Amerika Serikat di masa depan, Pio Smith menggarisbawahi dampak langsung terhadap individu-individu yang berisiko di negara-negara termiskin di dunia.
“Perempuan akan melahirkan sendirian dalam kondisi yang tidak sehat, risiko fistula obstetrik meningkat, bayi baru lahir dengan sebab-sebab yang sesungguhnya dapat dicegah akan meninggal, para penyintas kekerasan berbasis gender tidak punya tempat untuk mencari bantuan medis dan psikologis, dan lain-lain.”
Pio Smith mendesak Amerika Serikat untuk “mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dunia dalam pembangunan.” [em/uh]
Simak juga:
Forum