Austria telah melarang menteri perekonomian Turki memasuki negara itu untuk menghadiri rapat umum memperingati ulang tahun kudeta yang gagal di Turki tahun lalu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria mengukuhkan dalam pernyataan hari Senin keputusan Menteri Luar Negeri Sebastian Kurz, yang mengatakan rapat umum itu sangat besar dan bahwa kehadiran Nihat Zeybekci dari Turki dapat membahayakan ketertiban umum dan keamanan di Austria.
Austria telah mengecam keras penindakan keamanan Turki setelah kudeta yang gagal itu, dan telah berkali-kali menyerukan penghentian pembicaraan permohonan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Keputusan Austria tersebut diambil setelah pernyataan pemerintah Negeri Belanda bahwa Wakil Perdana Menteri Turki, Tugrul Turkes, tidak dikehendaki datang ke negara itu. Turkes tadinya bermaksud untuk menghadiri upacara hari Jumat yang diselenggarakan masyarakat Turki untuk memperingati genapnya satu tahun kudeta yang gagal di Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga tidak diizinkan berbicara kepada warga Turki di Jerman pekan lalu, di mana ia menghadiri KTT pemimpin G20 di Hamburg.
Lebih dari 50 ribu orang anggota militer, pegawai lembaga judikatif, pegawai negeri dan pendidikan di Turki telah ditahan, menunggu peradilan, dan sekitar 150 ribu orang telah diberhentikan untuk sementara atau dipecat setelah usaha kudeta tanggal 15 Juli, karena dituduh mempunyai hubungan dengan seorang ulama Muslim yang berbasis di Amerika Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara sebagai otak kudeta tersebut. [gp]