Seorang hakim Australia, Kamis (29/10), memutuskan bahwa seorang perempuan yang dicari di Chili atas tuduhan mendalangi penculikan pada masa kediktatoran militer Augusto Pinochet di Chili pada tahun 1970-an dapat diekstradisi.
Hakim Philip Stewart menolak keberatan pengacara Adriana Rivas atas ekstradisi itu. Ekstradisi itu diajukan pemerintah Chili atas tuduhan bahwa Rivas menculik tujuh orang pada 1976 dan 1977, termasuk pemimpin Partai Komunis Victor Diaz. Para korban yang diduga diculik atas perintah Rivas ini hingga sekarang belum ditemukan.
Rivas yang berusia 67 tahun memiliki waktu 15 hari untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan federal itu.
Rivas telah ditahan sejak penangkapannya di Sydney pada Februari tahun lalu atas perintah ekstradisi Mahkamah Agung Chili. Beberapa upaya pengadilan untuk pembebasan sementara selama sidang ekstradisi telah gagal.
Adriana Navarro, pengacara kelahiran Chili dan advokat untuk para korban Pinochet, mengatakan bahwa kasus Rivas adalah yang pertama dari sejenisnya dan sangat penting. “Kami senang Australia berpihak pada hak asasi manusia dan menghormati hak asasi manusia, '' kata Navarro kepada wartawan di luar pengadilan Sydney setelah keluarnya putusan itu.
Rivas adalah asisten Manuel Contreras, kepala Dinas Kepolisian Rahasia Chili (DINA) selama kediktatoran Pinochet. Pengacaranya mengatakan Rivas bukan agen DINA dan pekerjaannya biasa-biasa saja. Tugasnya termasuk mengumpulkan cucian, membuat kopi dan menerjemahkan, kata mereka. Rivas sendiri membantah pernah bertemu dengan para tersangka korban.
Rivas pindah ke Australia pada 1978 dan ditahan di Chili saat mengunjungi keluarganya pada 2006. Ia dibebaskan setelah beberapa bulan dalam masa percobaan dan melarikan diri ke Australia pada 2009.
Ia hidup tenang di pinggiran timur Sydney, dan bekerja sebagai pengasuh anak paruh waktu dan pembersih sampai penangkapannya.
Australia dan Chili telah memiliki perjanjian ekstradisi sejak 1993.
Pada 2014, Rivas mengatakan kepada televisi SBS di Australia bahwa ia tidak bersalah atas dakwaan tersebut, tetapi membela penggunaan penyiksaan di Chili karena memang diperlukan. “Mereka harus melakukan itu dan ini terjadi di berbagai penjuru dunia, tidak hanya di Chili, '' katanya. [ab/uh]