Pemerintah Australia berada di bawah tekanan semakin besar pada hari nasional Australia Selasa (26/1), untuk menunjuk kepala negara Australia menggantikan Ratu Inggris.
Pada setiap ‘Hari Australia’, seorang warga negara Australia yang terkemuka dianugerahi penghargaan Australian of the Year atau Warga Australia untuk Tahun bersangkutan sebagai pengakuan atas sumbangannya kepada masyarakat Australia.
Pada upacara pengukuhan sebagai Australian of the Year 2016, mantan Kepala Angkatan Bersenjata, David Morrison mengatakan dalam pidatonya Senin malam, ia bermaksud memanfaatkan ketokohannya untuk berkampanye bagi pemutusan hubungan konstitusi Australia dengan Inggris.
Ratu Inggris, Elizabeth II juga merupakan Ratu Australia. Sebuah referendum untuk menggantikan Ratu dengan seorang kepala negara Australia, dikalahkan pada tahun 1999, dan Perdana Menteri pada waktu itu, John Howard berkampanye menentang perubahan seperti itu.
Namun, dukungan dari apa yang disebut Gerakan Republik Australia, yang berjuang bagi penunjukan Kepala Negara semakin besar.
Morrison mengatakan sudah waktunya diadakan referendum baru, guna menetapkan siapa yang seharusnya menjadi kepala negara Australia. “Saya anggota dari gerakan republik, saya republik seluruh hidup saya. Ketika saya menjadi tentara, pandangan ini sangat pribadi sifatnya,“ kata Morrison, Selasa, kepada saluran TV Australian Broadcasting Corp.
"Sekarang, tanpa menimbulkan kegaduhan terlalu besar, saya berniat untuk setidaknya menyumbang pada debat nasional, kemana tujuan kita di masa depan," katanya.
Minggu ini, semua kecuali satu dari para pemimpin delapan negara bagian dan teritori Australia, menandatangani deklarasi dukungan bagi perjuangan Gerakan Republik Australia untuk menyelenggarakan referendum nasional yang akan menetapkan Australia sebagai republik pada tahun 2020.
Perdana Menteri Tony Abbott digantikan oleh Malcolm Turnbull, September lalu, yang menjadi ketua Gerakan Republik Australia pada waktu berlangsung referendum tahun 1999.
Tapi banyak orang di pemerintahannya menginginkan ratu Inggris tetap menjadi kepala negara Australia, dan setelah menjadi perdana menteri Turnbull mengatakan, ia tidak terburu-buru untuk memutuskan hubungan konstitusional dengan Inggris dan berpendapat tidak perlu referendum baru sampai masa kekuasaan Ratu berakhir. [ps/jm]
