Kejaksaan menghendaki Pistorius tetap dalam tahanan karena kejaksaan sedang mengusahakan tuduhan pembunuhan terencana terhadapnya. Keluarga Pistorius mengatakan bukti dalam kasus itu dengan kuat menunjukkan tidak adanya pembunuhan sama sekali.
Pelari Olimpiade Afrika Selatan Oscar Pistorius mengatakan ia tidak bermaksud membunuh kekasihnya, Reeva Steenkamp.Pistorius mengeluarkan pernyataan itu dalam sebuah affidavit yang dibacakan di sebuah pengadilan di Pretoria, segera setelah para penuntut menuduhnya melakukan pembunuhan yang direncanakan.
Dalam pernyataan itu, Pistorius mengatakan, ia mengira ia menembak seorang pencuri sewaktu melepaskan tembakan melalui pintu kamar mandi di rumahnya di Pretrioa. Ia mengatakan, ia sangat mencintai Steenkamp dan merasa sangat terpukul oleh kematiannya
Pistorius yang berusia 26 tahun menghadapi tuduhan pembunuhan terhadap Steenkamp Kamis lalu.
Pembelanya berargumentasi bahwa penembakan yang terjadi Kamis lalu di rumahnya tersebut adalah sebuah kecelakaan, bukan pembunuhan, dan bahwa Pistorius seharusnya dibebaskan dengan jaminan.
Para penuntut mengajukan skenario berbeda dengan mengatakan Pistorius mengenakan kaki prostetiknya, berjalan sejauh tujuh meter di kamar tidurnya dan menembak empat kali melalui pintu kamar mandi yang terkunci.
Seorang hakim mengeluarkan keputusan pada saat sidang, Selasa, di Pretoria bahwa tuduhan merencanakan pembunuhan tidak dapat diabaikan, namun tuduhan itu dapat diringankan kemudian. Pelaku pembunuhan yang direncanakan dapat dikenai hukuman seumur hidup, dan Pistorius menangis sewaktu mendengar hakim mengatakan itu.
Para penyelidik mengatakan Steenkamp ditembak empat kali di dalam rumah atlet itu Kamis pagi dengan pistol 9-milimeter yang terdaftar atas nama Pistorius.
Keluarga Steenkamp mengadakan upacara pemakaman tertutup bagi mendiang peragawati itu hari Selasa (19/2) di Port Elizabeth.
Pistorius dipandang sebagai pahlawan olah-raga dan tokoh nasional di Afrika Selatan. Ia melakukan pencapaian bersejarah bulan Agustus ketika ia menjadi atlet yang pertama menggunakan dua kaki palsu untuk berlomba di Olimpiade.
Ia dikenal dengan sebutan “blade runner” karena mengikuti lomba lari dengan menggunakan dua kaki palsu dengan teknologi tinggi.
Pelari Olimpiade Afrika Selatan Oscar Pistorius mengatakan ia tidak bermaksud membunuh kekasihnya, Reeva Steenkamp.Pistorius mengeluarkan pernyataan itu dalam sebuah affidavit yang dibacakan di sebuah pengadilan di Pretoria, segera setelah para penuntut menuduhnya melakukan pembunuhan yang direncanakan.
Dalam pernyataan itu, Pistorius mengatakan, ia mengira ia menembak seorang pencuri sewaktu melepaskan tembakan melalui pintu kamar mandi di rumahnya di Pretrioa. Ia mengatakan, ia sangat mencintai Steenkamp dan merasa sangat terpukul oleh kematiannya
Pistorius yang berusia 26 tahun menghadapi tuduhan pembunuhan terhadap Steenkamp Kamis lalu.
Pembelanya berargumentasi bahwa penembakan yang terjadi Kamis lalu di rumahnya tersebut adalah sebuah kecelakaan, bukan pembunuhan, dan bahwa Pistorius seharusnya dibebaskan dengan jaminan.
Para penuntut mengajukan skenario berbeda dengan mengatakan Pistorius mengenakan kaki prostetiknya, berjalan sejauh tujuh meter di kamar tidurnya dan menembak empat kali melalui pintu kamar mandi yang terkunci.
Seorang hakim mengeluarkan keputusan pada saat sidang, Selasa, di Pretoria bahwa tuduhan merencanakan pembunuhan tidak dapat diabaikan, namun tuduhan itu dapat diringankan kemudian. Pelaku pembunuhan yang direncanakan dapat dikenai hukuman seumur hidup, dan Pistorius menangis sewaktu mendengar hakim mengatakan itu.
Para penyelidik mengatakan Steenkamp ditembak empat kali di dalam rumah atlet itu Kamis pagi dengan pistol 9-milimeter yang terdaftar atas nama Pistorius.
Keluarga Steenkamp mengadakan upacara pemakaman tertutup bagi mendiang peragawati itu hari Selasa (19/2) di Port Elizabeth.
Pistorius dipandang sebagai pahlawan olah-raga dan tokoh nasional di Afrika Selatan. Ia melakukan pencapaian bersejarah bulan Agustus ketika ia menjadi atlet yang pertama menggunakan dua kaki palsu untuk berlomba di Olimpiade.
Ia dikenal dengan sebutan “blade runner” karena mengikuti lomba lari dengan menggunakan dua kaki palsu dengan teknologi tinggi.